Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Shinjuku, "Gedung Kembar", Kota, dan Pejalan Kakinya

15 Mei 2018   11:03 Diperbarui: 15 Mei 2018   11:14 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku sering keluar dari pintu "Lumine", dimana Stasiun Shinjuku berhadapat dengan pertokoan "Lumine", sebagai 2 buah gedung kembar. Baik dimensinya, materialnya yang fully kaca berwarna kehijuan, serta minimalinya, tanpa direcoki tulisan2 atau gambar2 promisi. Sehingga, bahkan banyak orang terkecoh untuk membedakan mana bangunan pertokoan "Lumine", dan bangunan "Stasiun Shinjuku".

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jembatan kaca yang menghubungkan antara 2 gedung kembar, serta pedestrian yang luas sekali, rapih, bersih dan "disability friendly", sangat nyaman untukku dan semua pejalan kaki.

www.hadacircle.com dan www.commons.wikimedia.org
www.hadacircle.com dan www.commons.wikimedia.org

"Gedung kembar" ini berhadapan satu sama lain, dengan warna kehijuan yang sama dan dengan dimensi yang sama, kita bisa "tertukar" posisinya, antara Stasiun Shinjuku dengan pertokoan Lumine.

Tidak full 100% gedung kembar, tetapi selintas dan apa lagi kita tidak benar2 melihatnya, 2 buah gedung ini sekilas seperti "gedung kembar".

***


Percaya deh, jika kita tidak benar2 mengamatinya, antara bangunan kembar "Lumine" dan "Stasiun Shinjuku", pasti kita akan terbalik. Kedua bangunan kembar ini, berhadapan satu sama lainnya, dan di hubungkan dengan jembatan yang juga bermaterialkan kaca, fully modern, serta zebracross besar, luas dan terpampang rapih dan cantik.

Jika kita tidak mengamatinya, kita akan bingung, di unung satu atau diujung yang lainnya. Dan jika kita ingin mengejar kereta, padahal kita tidak 'ngeh' antara 2 bangunan kembar ini, pasti kiya terpaksa harus bolak balik menyeberang. Dan jika menyeberang di Zebracross, tahu sendiri, bukan? Harus menunggu lampu pedestrian hijau menyala, atau harus berlari2 menaiki jembatan kaca untuk menyeberang.

Tidak usah keliling Shinjuku ini pun, mengamati "bangunan kembar" ini pun sangat menarik untukku! Karena jika dibandingkan luas Jakarta sebesar 661,5 km2 dengan luas Tokyo yang 2188 km2 ini, serta luas Jakarta Pusat (48,13 km2 dan luas Jakarta Barat (129,5 km2) sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan Jakaarta (seperti Shinjuku), Tokyo dan Shijuku sebagai salah satu distrik istimewanya, memang sangat berbeda dengan Jakarta!

www.japanvisitor.com
www.japanvisitor.com
Tidak usahlah kita berpanjang lebar bicara tentang "hutan beton" kota metropolitas Shinjuku

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun