Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rangnick Bisa Berbuat Apa di Manchester United?

3 Desember 2021   02:05 Diperbarui: 3 Desember 2021   02:27 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ralf Rangnick, sumber : https://eu-images.contentstack.com/

Kini MU tidak memiliki generasi emas lagi karena setelah era Fergie berlalu, MU selalu berganti-ganti konsep permainan.

Nah tugas Rangnick nantinya adalah untuk membuat master-plan proyek jangka panjang MU yang dimulai dari tingkat akademi hingga tim inti. Rangnick juga bisa memberi garis besar pemain-pemain dan pelatih yang akan dibutuhkan MU sesuai dengan filosofi yang sudah ditetapkan tadi.

Master-plan inilah yang nantinya akan dipakai MU sebagai filosofi permainan, sekalipun nantinya MU berganti-ganti pelatih dan pemain.

Kedua, gegenpressing itu bukanlah taktik melainkan konsep permainan. 

Taktik selalu berubah menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Taktik bermain dengan 11 pemain tentunya berbeda dengan 10 pemain. Taktik melawan tim defensif tentunya berbeda dengan melawan tim ofensif. Intinya taktik bisa diterapkan seketika tanpa perlu waktu lama.

Jurgen Klopp butuh waktu tiga tahun agar para pemain Liverpool bisa menerapkan konsep gegenpressing. Itupun Klopp perlu pemain yang tepat agar bisa menerapkan konsep tersebut. Klopp kemudian membeli Mane, Salah, Keyta, Wijnaldum, Robertson, Chamberlain, Van Dijk dan Fabinho sembari memaksimalkan pemain yang ada untuk mendukung konsep gegenpressing tersebut.

Akan tetapi banyak juga pemain "yang salah beli," sehingga kemudian harus dijual karena tidak bisa memainkan konsep gegenpressing tadi.

Lain padang lain belalangnya. Lain gendang lain pula bunyinya. Liverpool bukanlah MU! Mane, Salah, Jota dan Firmino adalah "bek pertama" ketika Liverpool kehilangan bola.

Ronaldo, Cavani, Martial, Van de Beek bukanlah pemain yang suka (mau) melakukan pressing terhadap lawan sebagai langkah pertama untuk menahan serangan lawan. Harry Maguire dan Lindelof itu sering "halu" karena beban mereka ini sangat berat di sisi pertahanan MU.

Sebaliknya beban Van Dijk dan Matip itu tidak terlalu berat, karena sebagian dari pekerjaan mereka itu telah diambil alih oleh Firmino dan Fabinho/Henderson! Ini bukan taktik, tapi konsep!

Kalau Rangnick tetap memaksakan konsep gegenpressing itu sekarang ini, maka ruang ganti pemain akan "panas, terbakar dan kemudian gosong!" Peribahasa "Menang jadi arang kalah jadi abu" berlaku di sini.

Kalau para pemain ngambek, maka mereka tidak akan serius bermain. MU lalu kalah mulu, dan Rangnick akhirnya ditendang juga! Jadi, pelatih dan pemain itu harus bisa cincai-cincai. Kalau bo cengli, maka akan runyam urusannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun