Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi Jengkel Melihat Dana Pemprov Menganggur

24 Juli 2020   11:37 Diperbarui: 24 Juli 2020   11:45 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi, sumber: https://awsimages.detik.net.id/

Rupanya masifnya aksi penegak hukum (Polisi, Jaksa dan KPK) menguber uang haram lewat pasal TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) membuat "Uang Setan" tadi mati gaya.

"Uang setan" itu kemudian menjadi idle tak berguna, bahkan menjadi beban karena kemudian ditukar ke dollar supaya tidak makan tempat.

Padahal dulu "Uang Setan" bisa menggerakkan perekonomian karena sering berobah wujud menjadi aset tetap seperti tanah/properti/ruko untuk usaha, ataupun mobil dan saham perusahaan misalnya.

Artinya, ketika dunia usaha dan "Uang setan" tak berdaya, maka kini tinggal dana pemerintah saja yang bisa diharapkan untuk memutar perekonomian nasional.

Seperti kata pepatah, "Tang talungkup, satu tenganga dua tekatup. Satu telentang dua telungkup."

Kini perbankan, dunia usaha dan "Uang Setan" sedang tiarap telungkup, jadi para menteri dan gubernur jangan telungkup juga dong. Mereka ini justru harus telentang...(asal jangan telenobeng, telenkapak atau telenmartil...) untuk memutar perekonomian negara!

***

Tentu timbul pertanyaan, kenapa serapan anggaran itu rendah sekali, padahal tahun anggaran sudah berjalan satu semester. Artinya tentu saja progress pekerjaan di lapangan rendah sekali.

Mengapa hal ini terjadi?

Jawabnya sederhana. KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) tidak mau (takut) menggunakan APBN/APBD.

Mereka ini takut hantu, terpeluk ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun