Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sendiri Tanpa Sepi

3 April 2020   18:42 Diperbarui: 3 April 2020   19:10 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembok China, sumber : https://blog.antavaya.com/

Mungkin kalau setahun yang lalu kondisinya begini, ia akan marah-marah dan memaki mereka ini sebagai anak durhaka! Tetapi tidak apa-apa, ia mengerti dan bisa memaklumi kondisi anak-anaknya itu.

Widya baru saja menghabiskan latte-nya dan beranjak hendak meninggalkan cafe itu. Ini adalah untuk pertama kalinya bagi Widya bisa ngopi di cafe dengan nyaman seorang diri .

Sebelumnya dua malam minggu ia bersama Stephen bertandang juga ke cafe ini.

Sebuah notifikasi mebuyarkan lamunan Widya. Ia segera meraih hape. Ada sebuah notifikasi dari baby boy. Widya mendelik, siapa baby boy?

Ia segera melihat "PP orang itu," ternyata Stephen! Oalah.. Si "bujang lapuk" itu rupanya sudah punya fb, Instagram dan Twitter.

"Bujang lapuk" itu kemudian menulis di statusnya, "Jakarta dilanda hujan, hati-hati di jalan. Yang di hati kapan lagi kita jalan-jalan..." Widya tergelak membacanya.


Stephen kemudian mengajak Widya untuk merayakan Imlek di Tembok China. Kali ini Widya pasti tidak akan menolaknya...

Reinhard Hutabarat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun