Mohon tunggu...
Sirilus
Sirilus Mohon Tunggu... Guru - pencinta budaya terutama budaya Manggarai dan filsafat. Juga ingin studi antropologi.

Saya ingin mengajak kaum muda untuk melestarikan budaya kita. Ini adalah harta kekayaan kita yang berharga. Saya juga peduli dengan peristiwa yang terjadi di masyarakat. Untuk itu subscribe chanel youtube saya :motivasi hidup . Chanel ini berisi musikalisasi puisi dan video mengenai budaya dan daerah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nostalgi Tahun Lalu

22 Mei 2020   13:43 Diperbarui: 22 Mei 2020   13:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teringat hari ini kita satu motor bersama 

Jalan bersama mengunjungi ayah dan mama

Ke rumah kakak, teman kantor mu dan tetangga 

Ini hanya nostalgia sekarang, menjadi rindu 

Tahun lalu kamu membawa ku sebuah tempat 

Disana aku bertemu dengan saudara kembarku

Yang telah lama hilang 

Kenangan itu tidak aku lupakan seumur hidupku 

Aku bahagia dikala aku memeluk ibuku di desa

Aku rindu semua itu 

Aku rindu dikala matahari belum terbit kau membangunkanku 

Nostalgia membuat meneteskan air mata 

Kamu tahu sekarang sejak kehilangan mu 

Aku bingung mencari kebahagiaan 

Sendirian dan sekarang harus sendiri 

Di rumah saja, duduk, meneteskan air mata 

Tidak ada yang menghiburku.

Tahun sial bagiku 

Setelah kehilangan kamu 

Aku juga kehilangan momen kebahagiaan bersama 

Yang menurutku bisa menghiburku

Setelah kehilangan kamu 

Video call tidak cukup bagiku untuk merasakan kebahagiaan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun