Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengabadikan yang Retak di Tawangmangu

23 Juli 2016   13:40 Diperbarui: 23 Juli 2016   14:06 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan yang disebut jembatan persahabatan rumah atsiri. Hemat saya, jembatan ini memperlihatkan sentuhan berkelas Ir.Soekarno, sebagai salah satu arsitek handal sekaligus visinya yang lintas waktu. Melalui jembatan itu kita dihubungkan dengan masa lalu dan masa depan dan diharapkan untuk mengakrabinya seperti sahabat. Sumber gambar www.fb.com/rumahatsiri.

pada keramik tanpa nama itu

kulihat kembali wajahmu

mataku belum tolol, ternyata

untuk sesuatu yang tak ada

apa yang berharga pada tanah liat ini

selain separuh ilusi

sesuatu yang kelak retak

dan kita membikinnya abadi

("Kwatrin Tentang Sebuah Poci"-Goenawan Mohamad)

Salah satu tempat yang membuat kita tak pernah kehilangan masa lalu adalah museum. Bicara tentang museum tak lain bicara tentang kenangan. Museum adalah rumah kenangan. Di sana berbagai hal masa silam hadir kembali, dipelihara dan diawetkan.

Kisah, cerita, gambar, hingga potongan peninggalan masa lalu dalam berbagai bentuk dan jenis dirawat. Dengan keterbatasan memori atau daya ingat, museum membantu manusia merujuk kembali pada yang telah lalu, sesuatu yang telah pergi, bahkan jauh dan sangat jauh di masa lampau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun