Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Anthony Ginting Juara Asia 2023, Akhir Penantian 16 Tahun Tunggal Putra, dan Gelar Pelipur Lara bagi Indonesia

1 Mei 2023   00:51 Diperbarui: 1 Mei 2023   06:24 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Ginting menjadi juara Badminton Asia Championship 2023, akhiri paceklik gelar tunggal putra dalam 16 tahun terakhir: PBSI via Kompas.com

Anthony Sinisuka Ginting akhirnya menggapai klimaks di Badminton Asia Championship (BAC) 2023 atau Kejuaraan Badminton Asia 2023.

Pebulutangkis asal Cimahi, Jawa Barat, itu tampil meyakinkan saat menghadapi Loh Kean Yew di partai final yang digelar di Sheikh Rashid Bin Hamdan Indoor Hall, Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (30/4/2023) malam WIB.

Ginting yang menempati unggulan kedua nyaris tanpa kesalahan berarti. Di hadapan juara dunia 2021 asal Singapura itu, Ginting begitu percaya diri.

Ia bermain agresif dengan tidak membuang setiap kesempatan dan taktis memaksimalkan situasi. Smes-smes tajam, penempatan kok akurat, dan pertahanan yang rapat membuat lawannya yang berdarah Malaysia itu tak bisa berkutik.

"Saya tadi melihat kondisi lawan seperti apa dan terlihat Loh Kean Yew terlihat bermain agak bingung, shuttlecock yang kencang jadi dia tidak bisa berbuat banyak," tandas Ginting usai laga melansir PBSI.


Loh Kean Yew yang dijagokan di tempat ketujuh sebenarnya berambisi mengukir sejarah lainnya bagi Negeri Singa. Namuna, kali ini Ginting bermain luar biasa. Sejak awal pertandingan hingga kemudian mengunci kemenangan hanya dalam dua gim, 21-12 dan 21-8.

Entah Ginting yang terlalu bagus atau lawannya yang tidak mampu memberikan penampilan terbaik. Dibanding menghadapi Li Shi Feng asal China di babak delapan besar yang memaksa para penggemar ikut senam jantung dalam duel menegangkan selama tiga gim, di partai pemungkas ini Ginting seperti tanpa perlawanan.

Kemenangan straight set itu sekaligus mengulangi catatan positif di pertemuan sebelumnya di babak grup BWF World Tour Finals 2022 yang juga berakhir dengan jumlah set yang sama.

Secara keseluruhan, Ginting kian menjauh dalam skor pertemuan atas lawannya yang berada di posisi tujuh BWF. Ginting pun unggul 4-2.

Meski kalah, Loh tetap tersenyum dan dengan besar hati mengapresiasi Ginting. Loh sungguh sadar Ginting tidak bisa dibendung. Medali perak ini tetap menjadi catatan tersendiri baginya.

Medali perunggu tunggal putra menjadi milik Lu Guang Zu dari Cina dan Kanta Tsuneyama asal Jepang. Lu Guang Zu dijegal Loh Kean Yew dalam perebutan tiket final. Sedangkan, Kanta adalah salah satu "korban" dari sang juara. 

Akhir Penantian 16 Tahun

Selain menorehkan catatan pribadi sebagai gelar Asia pertama baginya, Ginting pun mengakhiri puasa panjang sektor tunggal putra Indonesia yang berlangsung sejak 2007 silam.

Taufik Hidayat adalah tunggal putra sebelumnya yang menjadi kampiun Asia. Setelah 16 tahun, Indonesia baru mengirim kembali wakilnya ke tangga juara.

"Sangat bersyukur saya bisa bermain cukup baik di sepanjang minggu ini, bisa menikmati pertandingan dan tenang dalam lapangan," ungkap Ginting membeberkan rahasia penampilan konsisten di kejuaraan tahunan kali ini.

Pemain berusia 26 tahun itu berharap gelar itu memotivasinya di turnamen-turnamen selanjutnya. Tidak ada yang meragukan kualitas Ginting. Hanya saja, tidak mudah baginya untuk bisa selalu konsisten.

"Semoga dari sini bisa membuat kepercayaan diri yang lebih lagi, lebih termotivasi lagi di pertandingan-pertandingan berikutnya," tandasnya.

Para peraih medali sektor tunggal putra Badminton Asia Championship 2023:https://twitter.com/INABadminton
Para peraih medali sektor tunggal putra Badminton Asia Championship 2023:https://twitter.com/INABadminton

Pelipur lara

Gelar yang dipersembahkan Ginting adala pelipur lara bagi kontingen Merah-Putih. Sebelumnya, sebagaimana disampaikan Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Rionny Mainaky, pihaknya menargetkan sedikitnya tiga medali emas bisa dibawa pulang.

Ternyata, meleset. Indonesia hanya bisa mendulang satu medali emas dan satu medali perunggu. Medali perunggu dipersembahkan pasangan ganda campuran non-pelatnas, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.

Langkah Dejan/Gloria tersandung di hadapan peraih medali emas asal Cina. Nasib serupa dialami pasangan Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie yang tak sanggup membendung laju unggulan teratas untuk menciptakan final sesama rekan senegara.

Dejan/Gloria bersama para peraih medali ganda campuran di ajang Badminton Asia Championship 2023: https://twitter.com/INABadminton
Dejan/Gloria bersama para peraih medali ganda campuran di ajang Badminton Asia Championship 2023: https://twitter.com/INABadminton

Dibanding edisi sebelumnya di Filipina, hasil ini jauh menurun. Tahun lalu, Indonesia finis di posisi kedua di klasemen akhir dengan perolehan satu medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.

Medali emas dipersembahkan sektor ganda putra, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan yang mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Perak disumbangkan Jonatan Christie yang kali ini menarik diri karena sakit. Chico Aura Dwi Wardoyo (tunggal putra), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra), dan Praveen Jordan Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran) kebagian perunggu.

Pada edisi kali ini, tiga harapan ganda putra kompak rontok di babak perempat final, termasuk Fajar/Rian yang berstatus unggulan pertama.

Hasil final Badminton Asia Championship 2023, Minggu (30/4/2023): tournamentsoftware.com
Hasil final Badminton Asia Championship 2023, Minggu (30/4/2023): tournamentsoftware.com

China juara umum

China kembali menegaskan diri sebagai pengoleksi medali terbanyak. Edisi sebelumnya Negeri Tirai Bambu menggondol tiga medali emas, satu perak dan dua perunggu.

Kali ini distribusi gelar lebih merata. Sebagai juara umum, Cina hanya kebagian satu emas, satu perak, dan dua perunggu.

Medali emas dan perak dipersembahkan sektor ganda campuran setelah mengukir "All Chinese final" yang dimenangkan pasangan muda, Jiang Zhenbang/Wei Yaxin usai merontokkan unggulan pertama Zheng Siwei/Huang Yaqiong, 21-15 dan 21-16.

Jepang berada di posisi kedua dengan raihan satu emas dan empat perunggu. Negeri Sakura perkasa di ganda putri melalui unggulan tujuh, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang menjegal Baek Ha Na/Lee So Hee dari Korea Selatan dalam dua gim, 21-7 dan 21-14.

Tai Tzu Ying yang mengalahkan An Se Young memastikan Taiwan pulang dengan satu emas dan satu perunggu. Tai yang menjadi unggulan keempat berhasil meredam bintang muda Korea Selatan yang menjadi unggulan kedua, An Se Young, 21-10 dan 21-14.

Seperti Indonesia, India juga pulang dengan satu medali emas. Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty menjadi juara ganda putra. Unggulan enam ini membungkam harapan Malaysia yang bermain sangat baik sejak pertandingan pertama, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.

Rankireddy/Shetty sempat kehilangan set pertama. Namun, mereka berhasil "comeback" untuk memupuskan harapan unggulan delapan menjaga wajah Malaysia dengan kemenangan rubber game, 16-21, 21-17, dan 21-19.

Selamat kepada para peraih medali!

Klasemen perolehan medali Badminton Asia Championship 2023: en.wikipedia.org
Klasemen perolehan medali Badminton Asia Championship 2023: en.wikipedia.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun