Kemenangan tipis atas Ghana jelas menunjukkan potensi besar para pemain muda Indonesia. Sayangnya, prestasi yang ditorehkan di level junior kerap tidak berlanjut di jejang senior. Kuncup prestasi mereka luruh seiring bertambahnya usia.
Entah ada masalah apa dengan jenjang pembinaan dan prestasi sepak bola negara kita.
Kedua, ini merupakan kemenangan pertama dari dua laga yang sudah dijalani tim muda Indonesia. Tiga poin perdana yang mengangkat semangat dan martabat skuad Merah Putih.
Tiga angka ini membuat Indonesia sementara ini berada di posisi ketiga dengan tiga poin. Jumlah poin Indonesia sama banyak dengan Venezuela dan Meksiko yang baru bermain satu kali.
Nasib Indonesia sementara ini lebih baik dari Ghana yang sudah menelan dua kekalahan beruntun. Sebelum disikat Indonesia, Ghana takluk dari Meksiko dengan skor serupa. Alhasil, Ghana pun terdampar di dasar klasemen.
Menariknya, dari tiga laga yang sudah dimainkan di Grup B, hasil akhir sungguh identik. Indonesia takluk 0-1 dari Venezuela di pertandingan pertama.
Hal ini menunjukkan tingkat persaingan di di grup ini. Apakah hal tersebut juga menunjukkan kualitas di antara para kontestan?
Ketiga, ini menjadi penampilan kedua Indonesia di turnamen tersebut. Penampilan perdana pada edisi 2017 silam dengan salah satu pemain adalan Egy Maulana Vikri.
Saat itu, Indonesia berada di grup C yang juga dihuni para unggulan seperti Brasil, Republik Ceko, dan Skotlandia.
Nahasnya, Indonesia harus pulang lebih awal dengan tanpa memetik kemenangan. Tiga laga yang dimainkan selalu berakhir negatif. Indonesia takluk 0-1 dari Brasil, dipecundangi Republik Ceko 0-2, dan menyerah 1-2 dari Skotlandia.
Dengen demikian, kemenangan atas Ghana menjadi sejarah tersendiri bagi tim Indonesia. Kemenangan pertama dari dua edisi yang diikuti.