Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jangan Sampai ke Chelsea, 4 Keuntungan Ini Bisa Manchester United Dapat dari Saul Niguez

25 Agustus 2021   12:47 Diperbarui: 25 Agustus 2021   19:32 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelandang Atletico Madrid, Saul Niguez.| Sumber: AFP/HANDOUT/ATLETICO MADRID via Kompas.com

Saul Niguez tengah dilanda dilema. Di tengah ketidakpastian akan masa depannya di Atletico Madrid, dua tim top Liga Primer Inggris sudah menyatakan keinginan mendapatkannya.

Pemain 26 tahun itu memang sedang kesulitan mendapat tempat utama di skuad Diego Simeone. Musim lalu ia lebih banyak menghuni bangku cadangan. Simeone lebih percaya pada Marcos Llorente untuk menempati posisi gelandang.

Dengan hanya mencetak dua gol dalam 41 pertandingan musim lalu, serta performa Llorente yang semakin moncer, maka Saul tidak bisa tidak berpikir jauh ke depan.

Bila situasi ini tidak berubah maka ia bisa saja kehilangan tempat di skuad Spanyol untuk Piala Dunia 2022. Dengan kata lain, Saul perlu mendapat menit bermain reguler. Waktunya untuk meyakinkan Luis Enrique semakin sempit.

Tidak mudah memang bagi Saul untuk kembali menjadi pilihan utama Simeone. Ia masih terikat kontrak jangka panjang, hingga 2026. Walau demikian tidak menutup kemungkinan ia menerima pinangan dari klub-klub yang bisa mengembalikan performa terbaiknya.

Sementara itu Atletico pun pada akhirnya akan membuat pilihan. Mempertahankan Saul walau hanya sekadar pemain pelapis sementara mereka harus menggelontorkan gaji yang tidak sedikit kepadanya.

Keinginan Atletico mendatangkan pemain Brasil, Matheus Cunha dari Hertha Berlin bisa menjadi lampu hijau untuk kepergian Saul. Tentu, Atletico akan berkalkulasi secara ekonomis agar Saul tetap bisa memberi mereka keuntungan finansial. Meminjamkannya semusim lantas mengizinkan peminat mempermanenkannya bisa menjadi salah satu opsi.

Kedatangan Matheus Cunha ke Wanda Metropolitano akan membuka pintu lebar-lebar bagi kepergian Saul: https://sempreinter.com/
Kedatangan Matheus Cunha ke Wanda Metropolitano akan membuka pintu lebar-lebar bagi kepergian Saul: https://sempreinter.com/

Mengagumi Saul

Pilihan yang tersaji saat ini adalah Chelsea dan Manchester United. Tim yang disebutkan pertama pernah mengajukan tawaran, namun Los Rojiblancos masih bergeming. Belum selesai urusan itu, United pun mengutarakan keinginan yang sama.

Saul bisa saja hijrah ke Chelsea. Namun di sana ia harus bersaing dengan sejumlah pemain beken mulai dari Mason Mount, Christian Pulisic, Mateo Kovacic, hingga Kai Havertz. Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel memiliki begitu banyak pilihan saat ini. Apakah kehadiran Saul akan otomatis menggaransinya dengan posisi utama?

Kalau demikian, bagaimaan peluang Saul bersama Setan Merah? Saul boleh berbangga karena Ole Gunnar Solskjaer begitu mengaguminya. Mengagumi tentu tidak sama artinya dengan posisi utama. Seperti Chelsea, United juga sudah memiliki armada yang mumpuni.

Tetapi kehadiran Saul tetap bisa memberi manfaat bagi klub yang bermarkas di Old Trafford itu. Melansir manchestereveningnews.co.uk (24/8/2021) sejumlah keuntungan bisa didapat The Red Devils dengan kehadiran Saul.

Pertama, memperkuat serangan balik. Saul merupakan salah satu pemain yang menjadi kunci di balik serangan balik cepat Atletico Madrid. Pemain bernama lengkap Saúl Ñíguez Esclápez tidak hanya memiliki kecepatan, tetapi juga akurasi umpan.

Saul Niguez: TWITTER.COM/WHOSCORED 
Saul Niguez: TWITTER.COM/WHOSCORED 

Saul dianggap sebagai salah satu pengumpan jitu yang bisa membaca ruang gerak rekan-rekan setim dan memberikan umpan terobsoan akurat. Umpan-umpan diagonalnya yang tajam bisa mengecoh lawan dan merusak konsentrasi lawan.

Kehadiran Saul akan membuat skuad United memiliki amunisi untuk melengkapi skema serangan balik. Ia bisa menjadi pelayan yang baik bagi Marcus Rashford, Anthony Martial, atau Edinson Cavani.

Fleksibel

Kedua, fleksibilitas permainan. Saul bukan tipikal pemain bernomor sepuluh. Ia adalah pemain “box-to-box” yang bisa bermain di sejumlah posisi.

Gaya seperti ini tentu sesuai dengan kecenderungan Ole Gunnar Solskjaer yang suka berganti formasi antara 4-2-3-1, 4-3-3, dan 3-4-3. Saul bisa menjadi pilihan tepat Solskjaer dalam sejumlah skema permainan. Ia bisa diposisikan di berbagai posisi di tengah, entah di kiri, kanan, atau lini tengah untuk bertahan atau menyerang.

Dengan kemampuan Saul seperti itu maka tidak sulit bagi Solskjaer untuk mendapatkan tandem bagi Paul Pogba. Saul bisa menyesuaikan di mana Solskjaer menempatkan Pogba. Begitu juga Saul bisa menyesuaikan dengan keputusan Solskjaer menempatkan para pemain lain.

Ketiga, membendung serangan lawan. Inilah keunggulan lain Saul yang ditunjukkan dengan baik di Atletico. Bersama Simeone, ia sudah diharuskan untuk memainkan peran sebagai pemutus serangan lawan. Sebagai seorang pemain tengah, melakukan tekel sudah menjadi pilihan yang lumrah.

Pengalamannya sebagai pemberi tekanan dan pencegat bola yang agresif tentu menguntungkan United. Saul bisa memainkan peran tersebut secara rapih dan disiplin sehingga Solskjaer tak perlu terlalu risau untuk konsekuensi buruk yang bakal terjadi. Ia bisa menjadi tandem yang baik bagi Fred untuk menghadang laju pemain lawan dari lini kedua.

Keempat, Saul bisa memberikan suntikan semangat bagi skuad United. Kemampuannya dalam memberikan umpan, pergerakannya yang dinamis, hingga kemampuannya memutus serangan lawan, membuat para pemain United merasa nyaman dan ikut termotivasi untuk menaklukkan lawan-lawannya.

Saul adalah sosok yang dibutuhkan United untuk mengamankan sepertiga akhir dan sepertiga pertahanan.

Menjawab Carragher

Mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher memiliki ekspektasi tinggi pada Solskjaer dan armada United saat ini. Menurutnya, dengan kekuatan yang ada, tidak ada alasan untuk mendengar keluhan United tak bisa jadi juara.

Eks pemain timnas Inggris itu tak habis pikir bila United kembali gagal dalam perburuan gelar Liga Primer Inggris musim ini. Dengan kata lain, amunisi yang ada lebih dari cukup bagi Solskjaer untuk memberi United gelar.

Carragher membayangkan bila United ditangani Pep Guardiola, Jurgen Klopp, dan Thomas Tuchel, maka trofi juara nyaris menjadi harga mati.

"Kalau Pep Guardiola, Juergen Klopp, atau bahkan Thomas Tuchel memiliki skuad seperti United sekarang, saya rasa mereka bisa memenangi liga. Saya sungguh percaya itu." Demikian ungkap sang pundit yakin mengutip Eurosport.

Carragher hanya sebatas berbicara. Ia bukan lagi pelaku di lapangan. Gelar juara tidak bisa dikalkulasi dari besarnya anggaran belanja. Kehadiran pemain bintang dan pelatih beken pun tak otomatis berakhir juara.

Namun kehadiran Saul sedikit banyak membuat United makin solid dan lengkap. Bila Solskjaer mendapatkan pemain yang dikaguminya itu, maka kita bisa berharap lebih, Carragher tak sampai tepok jidat di akhir musim. Masih ada waktu hingga jendela transfer musim panas ini ditutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun