Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Praveen Jordan/Melati Daeva Tersingkir, Mari Belajar dari Netizen Malaysia Memperlakukan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying

28 Juli 2021   12:54 Diperbarui: 28 Juli 2021   13:30 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Praveen Jordan/Melati Daeva: badmintonindonesia.org

Hasil akhir harus diperjuangkan dengan sungguh. Nama baik dipertaruhkan mati-matian. Setiap pasangan akan bertaruh habis-habisan demi medali. Keringat harus ditumpahkan untuk memenangkan pertandingan. Tidak ada yang mau menjadi pecundang, termasuk ingin diperlakukan sebagai pesakitan.

Sulit membayangkan betapa berganda kecewa mereka yang kalah. Setelah kalah di lapangan pertandingan, mereka masih harus menjadi tong sampah amuk pendukungnya.

Bersikap adil

Apakah pantas para penggemar melampiaskan kekecewaan pada jagoannya sedemikian membabibuta? Apakah para atlet itu layak diganjar cerca untuk setiap target yang tak sanggup ditunaikan?

Demikian sederet pertanyaan besar yang pantas kita renungkan. Sebagai penggemar, yang melihat dan mendukung dari jauh, kita pun patut bertanya diri.

Apakah demikian harga yang harus mereka bayar? Kalau begitu, bagaimana seharusnya kita merespon hasil negatif Ucok dan Meli hari ini?

Bila mencerna penampilan Ucok dan Meli di hadapan Zheng/Huang, kita memang patut mengakui bahwa pasangan Tiongkok itu begitu perkasa. Zheng/Huang benar-benar menunjukkan diri sebagai penguasa di sektor ini, status yang sudah mereka sandang dalam beberapa tahun terakhir karena prestasi demi prestasi yang seakan tak berujung.

Zheng/Huang sama sekali tidak kesulitan di babak grup. Unggulan teratas ini tanpa hambatan di tiga laga Grup A. Wakil Mesir Adham Hatem Elgamal/Doha Hany, Robin Tabeling/Selena Piek asal Belanda, hingga pasangan Korea Selatan, Seo Seungjae/Chae YuJung disikat dua gim langsung.

Zheng/Huang terlihat begitu matang. Soliditas, kerja sama, komunikasi, kecepatan, hingga keunggulan-keunggulan skill individual mereka peragakan dengan apik.

Praveen/Melati pernah mengalahkan Zheng/Huang di final Prancis Open 2019: badmintonindonesia.org
Praveen/Melati pernah mengalahkan Zheng/Huang di final Prancis Open 2019: badmintonindonesia.org

Zheng/Huang memang bukan tanpa cela. Namun atas setiap kesalahan-kadang kesalahan yang tak seharusnya itu-mereka berhasil menebusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun