Mohon tunggu...
Choirul Chamdiyatus Sholichah
Choirul Chamdiyatus Sholichah Mohon Tunggu... Tenaga Pendidik

💞Kalau Kamu Bisa, Kenapa Tidak Mencoba??💞

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menerima Takdir : Sebuah Perjalanan Menuju Ketenangan Hati

16 September 2025   18:04 Diperbarui: 16 September 2025   18:09 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidup adalah Penerimaan (Dokumentasi Milik Pribadi)

Pada akhirnya, saya menyadari bahwa hidup bukan hanya untuk sekadar hidup. Hidup adalah tentang bagaimana memaknai setiap peristiwa, setiap rasa sakit, dan setiap kebahagiaan. Hidup adalah tentang belajar, bertumbuh, dan kembali kepada Sang Pencipta dengan hati yang bersih dan ikhlas.

Menerima takdir adalah kunci untuk menjalani hidup dengan lebih tenang. Ia membebaskan kita dari beban ekspektasi yang seringkali kita ciptakan sendiri. Ia mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang ada, bukan meratapi apa yang tidak kita miliki.

Jadi, ketika hidup terasa berat dan tak sesuai dengan rencana, cobalah untuk berhenti sejenak, tarik napas dalam-dalam, dan bisikkan pada diri sendiri, "Ini adalah takdir-Nya, dan aku menerimanya." Percayalah, di balik setiap takdir, ada hikmah dan ketenangan yang menanti untuk ditemukan. Setelah ini pasti akan ada hadiah indah menanti. 

Ketika hati sudah ikhlas dan berada dalam mode penerimaan. Maka aura ketenangan dan kecantikan dari dalam akan terpancar  seperti pancaran sinar mentari di pagi hari. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun