Mohon tunggu...
Razak ARK
Razak ARK Mohon Tunggu... -

Ngalap pelajaran dari cerita di Negeri Beton

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Negeri Beton: Hanya Rp 400 Ribu, Seharusnya Negara (Bisa) Subsidi Asuransi TKI

30 Oktober 2014   08:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:12 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebab, bagi kebanyakan warga Indonesia, dari berbagai pelosok desa dan dusun, menjadi TKI ke luar negeri adalah keterpaksaan. Mereka terpaksa menjadi TKI karena Negara tidak mampu menjamin akses kepada pendidikan murah dan layak yang menjadi hak mereka sebagai warga negara. Dengan menyandang pendidikan tak memadai, mereka kesulitan (atau mungkin mustahil) bersaing mendapatkan pekerjaan di Tanah Air.

Mereka juga terpaksa menjadi TKI karena Negara tak mampu menyediakan lapangan kerja dengan upah yang pantas di dalam negeri.

Mereka terpaksa menjadi TKI sebagai ikhtiar untuk memerdekakan diri dan keluarga dari derita kemiskinan yang belum mampu dientaskan Negara.

Maka ketika mereka akhirnya memutuskan menjadi TKI, sudah seharusnya Negara menjamin perlindungan mereka selama di luar negeri, serta berbuat semampunya untuk memfasilitasi dan meringankan beban biaya penempatannya.

Di luar itu, ada sebab lain; Jutaan TKI diakui mampu mendongkrak perekonomian keluarga di kampung halaman. Bukan hanya mampu mengatrol daya beli masyarakat pedesaan, tempat asal mayoritas TKI, namun bahkan mampu membuka lapangan pekerjaan.

Lagian, dengan hanya membayar Rp400.000 per orang per dua tahun, Negara menegaskan kesungguhan melindungi warganya di luar negeri. Dengan menyubsidi biaya Asuransi Perlindungan TKI, Negara sekaligus menepis tudingan: "lagu asuransi sengaja dilantunkan Negara bersama pengusaha untuk memeras TKI."

Jadi, kalau Negara mau menyubsidi bensin untuk orang kaya agar bisa "berkontribusi" membuat macet dan memanjakan diri di jalan, mengapa Negara enggan memberikan subsidi Rp400.000 per dua tahun untuk perlindungan seorang TKI yang ingin berjuang membebaskan diri dan keluarganya dari jerat kemiskinan?

#Ini cerita dari Negeri Beton. Cerita tentang ratusan ribu pekerja migran Indonesia yang sedang berjuang memperbaiki nasib. Merantau, terpaksa berjarak dari orang-orang tercinta dan segala entitas penuh nostalgia di kampung halaman. Cerita tentang bulir-bulir amarah, kecemasan, keputusasaan, kebingungan, kesengsaraan, kegalauan, sekaligus kebanggaan, kepuasan, kebahagiaan, sekaligus harapan yang menjadi satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun