Tiada hari terlewati tanpa kehadiran Ana, saudara kembar Ani, karena itu mereka ingin memiliki rumah berdekatan. Impianpun terwujud, mereka saling berkunjung bila ingin bertemu.
Ani lahir 3 menit lebih awal dari adik kembarnya Ana. Ibunda tercinta baru saja dipanggil Tuhan.
Mereka sama-sama memiliki anak tunggal. Daun, anak tunggal Ani, kuliah di Amerika. Sementara itu putri semata wayang Ana, kuliah di Jakarta.
Ani bersyukur sebab Andi, suaminya menduduki jabatan penting di salah satu perusahaan milik pemerintah. Tiada kekurangan suatu apapun. Keluarga Andi menjadi teladan diantara para direksi dan karyawan.
Suatu hari Ani dikejutkan oleh tiupan gosip di kumpulan arisan. Cepat atau lambat ia merasakan tiupan itu. Andi diduga korupsi di kantornya.
"Pah, gimana kabar di kantor?"
"Kenapa ma. Ya gitulah, baik-baik aja" jawab Andi
"Papa, jangan simpan sendiri ya, kalau ada apa-apa kasih tahu mama".
Malamnya, Ani sengaja menemui Ana dan curhat padanya, selentingan gosip itu semakin terdengar hebat. Ia mendapati sindiran di facebook.
"Ana, kok teganya ibu-ibu itu nyindir aku ya"