Mohon tunggu...
gedecelagisambirana
gedecelagisambirana Mohon Tunggu... UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

Mahasiswa semester genap

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tri Karya Parisudha: Mengurai Peta Jalan Hindu Menuju Kesucian Diri dan Harmoni Universal

2 Juli 2025   00:19 Diperbarui: 1 Juli 2025   23:18 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai gantinya, Wacika Parisudha mendorong kita untuk mempraktikkan Satya Vacana (perkataan yang benar dan jujur), Priyavacana (perkataan yang lemah lembut dan menyenangkan), dan Hitavacana (perkataan yang bermanfaat dan membawa kebaikan). Bentuk tertinggi dari kesucian perkataan adalah penggunaan mantra, doa, dan kidung suci yang bertujuan untuk memuliakan Tuhan dan menyebarkan vibrasi positif ke alam semesta.

Pilar Ketiga - Kayika Parisudha: Etika dalam Tindakan Nyata

Kayika Parisudha adalah puncak dari dua pilar sebelumnya. Ini adalah manifestasi fisik dari pikiran yang suci dan perkataan yang benar. Berbuat yang baik dan luhur adalah pembuktian nyata dari kualitas batin seseorang. Percuma berpikir baik dan berkata manis jika tidak diwujudkan dalam tindakan konkret.

Tindakan yang tidak suci (asubha karma) yang harus dihindari meliputi:

  • Ahimsa: Tidak melakukan kekerasan atau menyakiti makhluk hidup lain, baik manusia, hewan, maupun merusak alam.

  • Asteya: Tidak mencuri, yang maknanya meluas bukan hanya mengambil hak milik orang lain, tetapi juga mencakup korupsi, plagiarisme, atau mengambil keuntungan secara tidak adil.

  • Vyabhicara: Tidak melakukan perbuatan asusila atau perilaku seksual yang tidak pantas yang melanggar norma kesucian.

Sebaliknya, tindakan yang luhur (subha karma) yang harus dipupuk adalah Dana Punya (memberi sedekah dan beramal dengan tulus ikhlas), Seva (melakukan pelayanan tanpa pamrih kepada masyarakat dan mereka yang membutuhkan), serta segala perbuatan yang didasari oleh welas asih dan bertujuan untuk menjaga keharmonisan alam.

Relevansi Abadi di Era Digital

Di zaman modern yang serba terhubung, ajaran Tri Karya Parisudha justru menemukan relevansinya yang paling kuat.

  • Manacika Parisudha di Era Informasi: Di tengah tsunami informasi, hoaks, dan ujaran kebencian di media sosial, kemampuan untuk menyaring informasi, menjaga kejernihan pikiran, dan tidak mudah terprovokasi adalah bentuk praktik Manacika yang krusial.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun