Mohon tunggu...
Cecep Gaos
Cecep Gaos Mohon Tunggu... Guru - Guru pecinta literasi

Guru Kota Padi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pahlawan Literasi

31 Oktober 2017   12:22 Diperbarui: 31 Oktober 2017   14:54 2290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Bukan meriam alat perjuanganmu. Bukan senjata mesin alat pengusirmu. Bukan pula tank-tank baja perkasa alat penghancur benteng pertahanan musuhmu.

Bukan bambu runcing yang kau angkat. Hingga kau terlihat hebat. Bukan darah yang kau cucurkan. Hingga kau roboh bergelimpangan. Bukan pula jiwa dan raga yang kau korbankan. Hingga nyawa terbang melayang. 'Tuk membebaskan diri dari belenggu kebodohan. Demi merebut kemerdekaan. Kemerdekaan literasi yang hakiki.

Tapi...

Senjatamu adalah pena dan bukumu. Yang bertintakan keikhlasan dan kesabaran membumikan literasi. 'Tuk mengusir segala bentuk kejahilan yang mengungkung negeri. 'Tuk menghancurkan kokoh benteng kebodohan yang membelenggu diri.

Pahlawan literasi tak pandang posisi dan profesi. Dari buruh tani, pemulung besi, hingga pejabat berdasi. Mereka para pahlawan literasi. Jika peduli pada literasi.

#CG @Karawang, 31-10-2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun