Pemandangan yang membuat Erin, Teh Wit terdiam. Mereka semacam bertaruh. Dan keduanya sama-sama kalah.
 "Gee... tunggu! Perginya bareng Ayah. Kamu sarapan di mobil. Tunggu Ayah." Teriak Ayah.
Pohon Di Vihara Dewi Kuan Im, Ciletuh Sukabumi. Dokumentas iMilik Pribadi
Waktu yang dibutuhkan untuk membaca cerita ini sekitar 3 menit 42 detik. Cerita ini dibuat sebagai dukungan kepada lembaga pemberantasan korupsi. Sebagai output dari berbagai pikiran yang berkelebat dalam benak mengenai tindakan penyelewengan.Â
Untuk cerita sebelumnya bisa dikunjungi di 5. Plan D Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!