"Persentase penduduk miskin di Pidie pada 2019 turun menjadi 19,46 persen dibandingkan persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan di Pidie pada tahun 2018, yang tercatat 20,47 persen," ujar Fadhlullah.
"Target penurunan kemiskinan pada 2021 menjadi 19,02 persen dan pada 2022 ialah 18,85 persen," tambahnya.
Selain itu, saat ini dengan dana desa di Kabupaten Pidie yang mencapai Rp600 milyar dapat dimanfaatkan untuk menciptakan multiplier effect ekonomi. Pemerintah desa (gampong) dapat membuat program-program yang memberikan stimulus ekonomi lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Wabup menjelaskan, salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat program padat karya dalam kegiatan gampong. Misalnya gotong royong padat karya.
Pemerintah Kabupaten Pidie juga memberi fokus terhadap pembangunan rumah dhuafa sebagai strategi untuk menurunkan kemiskinan dan menciptakan pendapatan masyarakat melalui sistem kerja padat karya.
Secara keseluruhan, menurut Wabup, pembangunan Pidie sudah lebih baik dan banyak kemajuan. Saat sekarang pihaknya juga sedang berupaya memperbaiki Daerah Aliran Sungai (DAS) agar bersih, asri, dan jauh dari anggapan sungai sebagai tempat segalanya.
Makanya pembangunan Pidie dibagi zonasi agar potensi wilayah masing-masing dapat dioptimalkan. Misalnya pengembangan wisata bagi zonasi yang memiliki potensi untuk dikembangkan, seperti di Padang Tiji, Tangse, dan beberapa wilayah lainnya di Pidie.
Ceramah Tgk Umar Ismail
Selanjutnya, ceramah maulid disampaikan oleh Ustadz Umar Ismail, S.Pdi hingga menjelang dhuhur dan makan bersama.
Dalam waktu yang singkat itu, Tgk Umar Ismail menceritakan bagaimana besarnya cinta para sahabat kepada Rasulullah Saw dibanding dengan umat akhir zaman seperti kita sekarang ini.