Selain daripada itu, para praktisi PR juga perlu mempertimbangkan momentum penanyangan materi (berita, pers rilis, newsletter, film dokumenter, baliho, poster, surat kabar, dan lain sebagainya), agar tepat waktu dengan media yang tepat pula.
Hmmm.... Begitulah sekilas saya berbagi tentang begitu pentingnya fotografi dalam kegiatan PR. Anda yang berprofesi sebagai praktisi PR tentu lebih memahami secara lebih dalam. Pun begitu semoga tulisan singkat ini dapat bemanfaat kiranya bagi pembaca, terutama Kompasianer yang selalu menulis berbagai konten dan menyertakan foto/gambar dalam artikelnya.
Salam***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!