Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memahami Makna Silaturrahim

29 April 2024   15:51 Diperbarui: 29 April 2024   17:50 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi silaturahim Foto by Shutterstock via Kompas.com

Ramadan telah berlalu dan kini hanya tinggal kenangan dengan semangat yang diharapkan tetap menyala dalam memasuki bulan-bulan berikutnya hingga bertemu lagi Ramadan tahun depan. 

Lebaranpun usai sudah dengan segala kemeriahan dan kegembiraan segenap keluarga. Kini bulan Syawal hampir berakhir tinggal menyisakan beberapa hari lagi. 

Namun demikian momen-momen silaturahim yang selama bulan syawal sangat tinggi intensitasnya, semoga tetap bisa dipertahankan walaupun Syawal segera berlalu. 

Mari kita mencoba memahami apa itu silaturahim dan makna penting dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Silaturahim secara bahasa merupakan gabungan dari kata shilah yang berarti hubungan dan rahim berarti kerabat. 

Jadi, istilah ini dapat dimaknai sebagai 'hubungan persaudaraan atau kekerabatan' di antara kita dalam hidup bermasyarakat.

Jika kita memahami lebih dalam, maka kata rahim selalu mengingatkan pada salah satu sifat Allah SWT., yakni Maha Penyayang (Ar-Rahiim). 

Islam selalu mengajarkan bahwa silaturahim memiliki nilai yang sangat penting dalam kehidupan sosial bermasyarakat. 

Bersilaturahim adalah perbuatan sebagai cara untuk mempererat tali persaudaraan. Silaturahim juga diyakini dapat membuka pintu-pintu rezeki. 

Tentang hal tersebut, banyak hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan tentang manfaat silaturahim, salah satunya membuka pintu rezeki. 

Rasulullah SAW dalam berbgai kesempatan selalu mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan baik kepada sesama dalam bermasyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun