Meski menampilkan permainan  bertempo cepat yang cukup menjanjikan, Timberwolves, sekali lagi mengorbankan beberapa pemain tulang punggungnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik (yang bisa jadi belum tentu berbuah manis) dengan mendatangkan seorang Rudy Gobert, dengan menyerahkan lima draft pick mereka, beserta Beasley dan Vanderbiit .Â
Saya sendiri beranggapan menyerahkan lebih dari dua draft untuk mendatangkan pemain bintang sudah terlalu banyak pasalnya draft pick ibarat voucher yang dimiliki setiap tim NBA untuk mendatangkan pemain masa depan. Sayangnya draft pick tidak selalu mampu beradaptasi dengan gaya permainan NBA. Tidak heran sebuah tim rela mengirimkan draft pick-nya pada tim yang dimaksud untuk mendatangkan pemain yang dibutuhkan.Â
Â
 (Hooper Highlight)
Meski di atas kertas, kontribusi Vanderbiit dan Beasley mungkin tidak terlalu signifikan, bersama Pat Baverley yang pindah ke Lakers, keduanya memastikan permainan Timberwolves tetap senantiasa bertempo cepat, lewat serangan balik (yang kadang dirancang lewat block Vanderbiit) atau tembakan akurat Beasley begitu mendapat operan bola atau malah langsung menembak di area tiga angka.
Gobert sendiri sempat dua kali menjadi pemain bertahan terbaik NBA ketika bermain bersama Jazz. Kala itu, berbekal beberapa defender (gesit) bagus berpostur tidak terlalu tinggi, yang salah satunya Rubio, Jazz menjadi tim dengan pertahanan terbaik yang sayang kurang tajam. Kokohnya pertahanan Jazz sedikit menurun setelah mereka mendatangkan beberapa pemain bernaluri ofensif jago tembak, untuk menyempurnakan skema sirkulasi pemain dan bola cepat 0.5 ball movement, meski beberapa pemain kunci di pertahanan Jazz masih tetap sama.
Menurunnya intensitas defense Jazz itulah yang membuat para pengamat ragu akan kemampuan bertahan Gobert di luar area bawah jaring.
Untuk menjawab keraguan itu, manajemen Timberwolves mencoba mendatangkan beberapa pemain baru, salah satunya forward lincah Kyle Anderson untuk memaksimalkan potensi Gobert sebagai defender.
Channel: CCGN
