Namun Dono berpendapat, jangan-jangan dengan adanya tuntutan agar para komedian menyajikan materi lawakan bernada kritis, boleh jadi itu menandakan semakin tertutupnya lembaga-lembaga atau saluran untuk menyampaikan kontrol dan aspirasi resmi kepada pemegang kekuasaan mengenai masalah politik.
Nyatanya, 24 tahun setelah wafatnya Dono, pendapat itu masih relevan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!