Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Begitu Anggun Tidurmu

11 Januari 2023   22:34 Diperbarui: 11 Januari 2023   22:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Deburan ombak,
Menggapai pantai.
Disinari rembulan,
Bak gadis semampai.

Semilir angin terpa
surai rambutmu,
Kau gelinjang terhentak
Menyibak dinginmu.

Kurengkuh dirimu
Bersandar dibahu,
Terbias senyuman
Dalam keteduhan.

Cuitan burung camar
soraki keheningan,
Gemulai pohon nyiur
Menggoda kemesraan.

Tak sadar kaki kita
Terendam riak pantai,
Ku tak kan bergeming
Kita berdiam lunglai.

Jika badai melanda,
petir pun menyambar.
Tak beringsut pelukan,
Walau jiwa jadi taruhan.

Begitu anggun tidurmu,
Pejamkan lentik
mata damaimu.
Siapa pun makhluk
tak boleh ganggu,
tsunami tiba pun
harus menunggu.

Aroma wanitamu
merasuk jantungku,
Dengkur halus
tentramkan sukmaku.

Rembulan bersinar
Dalam teduh,
Kau begitu cantik
dalam tidurmu.
Ku menatap
batas cakrawala,
Semoga kemesraan
selalu terjaga.

Bekasi, 4/1/23

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun