Mohon tunggu...
Cak Bro Cak Bro
Cak Bro Cak Bro Mohon Tunggu... Administrasi - Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Menumpahkan barisan Kata yang muncul di Pikiran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Ganggu Aku Wahai Pagi

25 September 2022   16:51 Diperbarui: 25 September 2022   16:55 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen pribadi

Hai..
Selamat datang pagi,
Hari ini dingin sekali.
Maaf aku lewati,
Dan tarik selimut lagi.

Semalam hujan deras sekali,
Gemerintak rinaimu keras sekali.
Gemuruh buat aku mutung,
Mataku tak bisa pejam
Laksana patung.

Duhai angin kau terpa aku,
Sarung selimutku menjadi kaku.
Badan merengkul dingin menyengat,
Bantal dirangkaul tak jua hangat.

Ku bingung tak karuan,
Jarum jam cepat tak berpelan.
Kantukku tiada biasa tidurkan,
Karena dingin tak mampu minggatkan.

Wahai.. Sang pagi yang anggun,
Tak kusapa bukan melamun.
Rasa kantukku yang masih mendera,
Gegara hujan semalam memoranda.

Pagi mulai menghangat,
Binar mata ku pun tak terkesiap.
Bagai bandul yang menggugat,
Memejam mata yang membebat.

Wahai pagi yang ceria,
Jangan ganggu tidur kurangku.
Aku tetap membujur kaku,
Selami mimpi indah yang memaku.

Bekasi, 240922

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun