Mohon tunggu...
bustanol arifin
bustanol arifin Mohon Tunggu... Happy Reader | Happy Writer

Tertarik Bahas Media dan Politik | Sore Hari Bahas Cinta | Sesekali Bahas Entrepreneurship

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Memberikan Hadiah, Bukti Saling Mencintai

8 Januari 2024   14:31 Diperbarui: 18 Januari 2024   14:18 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pasangan memberikan kado istimewa untuk kekasihnya | iStockphoto.com/Pavellvanov

Kapan anda terakhir kali memberikan hadiah pada pasangan? Pertanyaan ini mungkin sepele dan sedikit lebay, telebih bagi pasangan yang sudah puluhan tahun berumah tangga. Pasalnya, saling memberi hadiah ini hanya berlaku ketika masih pacaran atau mungkin pada awal-awal pernikahan. Sementara, bila dilakukan pasangan tua dianggap sok romantis dan alay.

Loh, memangnya kalau pasangan lama tidak boleh sok romantis dan bermesraan? Ketahuilah, romantis dalam pernikahan itu kebutuhan, bukan pencitraan yang datangnya musiman. Agar selalu tumbuh cinta dan kasih kayang di antara mereka, dan memberi hadiah merupakan salah satu cara menumbuhkan romantisme serta kemesraan pasangan.

Kembali ke pertanyaan awal, memberi hadiah pada pasangan merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan, termasuk bagi pasangan lama atau tua sekalipun. Ia termasuk sarana menyatakan atau mengungkapkan cinta dan penghargaan. Dalam satu riwayat disebutkan, saling memberi hadiahlah, niscaya kalian akan saling mencintai.

Bentuk hadiahnya tidak melulu sesuatu yang mahal dan berharga, sederhana namun berkesan seperti tanda kenangan, sepucuk bunga, atau sesuatu yang bisa digunakan. Bisa diberikan pada suatu acara, dalam perjalanan, sepulang kerja atau tanpa acara tertentu sebagai bentuk surprise, kejutan yang tidak disangka-sangka oleh pasangan kita.

Pemberian hadiah dari pasangan, antara suami dan isteri, termasuk bagian dari saling tukar- menukar perasaan cinta, sebagai medali kemesraan serta penumbuh romantisme kehidupan rumah tangga. Kenangan berupa hadiah dari pasangan memiliki pengaruh cinta dan kenangan yang tidak dapat dilupakan, dan selalu tersimpan dalam ingatan.

Sayangnya, seringkali kita menyepelekan hal sepele ini, menganggap tidak penting dan bahkan tidak perlu lagi untuk dilakukan. Padahal manfaatnya sangat besar bagi tumbuh kembangnya cinta pada setiap pasangan. Mungkin, sebagian masih ingat kenangan ketika masih tunangan atau awal-awal pernikahan, betapa sering memberikan hadiah kepada pasangan kita.

Banyak pasangan, meski sudah lama menjalani pernikahan tapi ingin suasana cintanya seperti ketika awal pernikahan, selalu dipenuhi dengan romantisme dan kemesraan. Mungkin, karena melihat pasangan hidupnya sudah jarang atau bahkan tidak pernah memberikan kebahagiaan berupa hadiah spesial atau sentuhan penuh kasih sayang.

Bertukar cinta lewat hadiah sama dengan mengungkapkan cinta melalui bahasa, kata-kata "I Love You" aku cinta kamu bisa ditukar dengan sesuatu yang istimewa. Bahkan lebih berkesan daripada sekedar ucapan yang diulang-ulang namun tanpa pembuktian. Yang memberi dan yang diberi sama-sama mendapatkan rasa kebahagiaan.

Sebuah penelitian dilakukan oleh University of Michigan yang diterbitkan di laman Cleveland Clinic menemukan bahwa, kegiatan memberi hadiah merangsang otak memproduksi hormon pengontrol suasana hati, serotonin, hormon pendendali emosi, dopamin dan hormon cinta, oksitosin. Berarti, semakin banyak dan sering memberi hadiah pada pasangan maka hubungan asmara kita akan semakin baik dan bertumbuh.

Kebahagiaan memberi bukan hanya dirasakan oleh pasangan kita sebagai penerima, tetapi si pemberi atau kita juga akan merasakan kebahagiaan. Justru, menurut Jorge Moll dari Nasional Institutes of Health mengemukakan, sejumlah sel di otak yang berkaitan dengan kesenangan, hubungan dengan orang lain serta kepercayaan, akan bekerja lebih optimal ketika seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain.

Sederet keutamaan dan manfaat dari kegiatan memberi hadiah pada pasangan ini sudah ada di hadapan, lalu mengapa kita mau mengabaikan. Sementara kita sedang berjibaku mencari arti kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga kita. Bisa jadi kebahagiaan yang kita cari-cari ada dalam diri, hanya enggan mengeluarkan apalagi menularkan kepada orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun