Hai sahabat kompasiana, Hari ini tepatnya tanggal 2 Juni 2023 saya berada di timur pulau Jawa yaitu di pantai utara kabupaten Tuban, Jawa Timur. Saya berniat untuk mengunjungi objek wisata yang dahulu menjadi icon wisata laut (bahari) kota Tuban yaitu "Kambang putih Tuban park". Letaknya tidak jauh dari pusat kota, kira-kira kurang lebih 8KM ke arah barat tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban
Untuk sahabat kompasiana yang berdomisili di tuban atau pernah tinggal di tuban pasti tidak asing dengan objek wisata ini. Wisata Kambang Putih Tuban Park atau yang biasa disebut (KPTP) adalah objek wisata keluarga yang wajib di kunjungi masyarakat Tuban saat akhir pekan atau saat liburan tiba. Dahulu di KPTP ini terdapat banyak wahana mulai dari wahana air, adrenaline, ketangkasan, bioskop 3D, dll. Terakhir kali saya ke tempat ini dahulu tepatnya di tahun 2018, objek wisata ini masih beroperasi namun sudah terdapat beberapa wahana yang  ditutup. Dengan tiket RP. 50.000, dahulu sudah bisa mencoba semua wahana tanpa membayar lagi di dalam.
 Hari ini, tepatnya tanggal 2 Juni 2023, saya kembali berkunjung ke tempat ini dalam rangka bernostalgia mengenang masa kecil yang menyenangkan. Namun sesampainya disana, yang saya temui hanya tempat parkir yang dipenuhi daun-daun berserakan, pagar yang sudah roboh, dan tempat sunyi yang tak berpenghuni. yaps betul sekali, Kambang Putih Tuban Park sudah tutup dan sama sekali tidak ada wahana yang beroperasi. Bahkan area sudah dipenuhi sampah dedaunan dan rumput liar. Sontak saya pun kaget karena wahana yang dulunya begitu seru dengan view lautnya yang begitu indah, kini yang tersisa hanyalah sebuah bangunan yang mangkrak tak terawat.Â
Apakah mangkraknya Kambang Putih Tuban Park disebabkan oleh pandemi beberapa tahun yang lalu? entahlah, tetapi saya mempunyai perspektif demikian karena bukan hanya KPTP, tapi ada banyak objek wisata dan pusat perbelanjaan yang tidak beroprasi lagi setelah pandemi. PPKM, pembatasan aktivitas, dan aturan-aturan lainnya saat pandemi, tentu mempengaruhi efektifitas perekonomian khususnya dibidang pariwisata.Â
Setelah itu, saya pun bertanya kepada Ilham (17) yang rumahnya tidak jauh dari Kambang Putih Tuban Park. "Saya terakhir kesini sudah lama, dan mungkin mangkrak ini disebabkan oleh pandemi. Tapi sebelum pandemi KPTP juga sudah tidak terlalu ramai karena harga tiket naik" Kata ilham. Dari perkataan Ilham, bisa ditarik kesimpulan bahwa mangkraknya Kambang Putih Tuban Park bukan hanya disebabkan oleh pandemi. Bahkan sebelum pandemi KPTP juga sudah sepi karena harga tiket yang naik.
Namun anehnya, saat di gerbang depan tepatnya di bagian loket Kambang Putih Tuban Park, meskipun tempat sudah benar-benar mangkrak, terdapat banner kuning yang bertuliskan "Tutup Sementara" apakah kata "tutup sementara" ini hanya untuk menghindari stigma negatif masyarakat, agar masyarakat tidak menganggap bahwa objek wisata ini bangkrut lalu mangkrak, atau entah karena apa sebab di tulisannya kata itu. Tetapi saya juga berharap agar Kambang Putih Tuban Park dibuka kembali dan kembali menjadi icon wisata laut Kabupaten Tuban.Â
Sekian dari penulis, Terimakasih dan sampai jumpa.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI