Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Kolektor

Pernah kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

The Lost Demokrasi

12 Februari 2021   21:21 Diperbarui: 16 Februari 2021   09:19 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari aspek itu saja, kita sudah kalah. Karakter memang menjadi ukuran penting. Bagaimana mau melahirkan keteladanan kepada rakyat?, jikalau elit pemerintah kita sudah model begitu. Mengenang Plato (427-347 SM) yang pernah menyebutkan tentang konsep the lost civilization.

Filsuf Yunani itu mengkhawatirkan dan meramalkan bahwa akan hilangnya peradaban manusia. Indonesia akan mengalami The lost demokrasi. Bila situasi devisit demokrasi tidak dipulihkan. Para politisi saling sikat membuat demokrasi menjadi kian redup cahayanya.

The end demokrasi karena penyebabnya, para aktor-aktor politik bermental brutal. Mereka tidak memuliakan demokrasi dengan praktik yang benar. Tidak meletakkan demokrasi pada prinsip adil, transparan dan bertanggung jawab. Demokrasi sekedar dijadikan alat mencapai kekuasaan.

Demokrasi menjadi hilang disebabkan para stakeholder demokrasi belum mempunyai kesadaran intelektual. Secara rinci, memang the lost demokrasi bukanlah the end demokrasi. Bukan pula die demokrasi atau demokrasi mati. The lost demokrasi lebih menyentuh pada aspek substansi.

Kenapa demokrasi hilang?, itu tidak lepas dari kebiasaan-kebiasaan individu yang mengabaikan prinsip demokrasi. Siklus demokrasi dari oleh dan untuk rakyat, dihadang. Alhasil, hakikat demokrasi menjadi tidak dijalankan secara tepat dan benar. Next post demokrasi, ke depan bergantung rakyat.

Begitu pula kesadaran elit pemerintah. Semua stakeholder intinya harus bekerja bersama. Memajukan, menyelamatkan demokrasi yang tengah kehilangan orientasi. Demokrasi tergerus maknanya, dari yang sebetulnya untuk rakyat disimpangkan menjadi untuk elit berkepentingan semata.


Demokrasi yang berasal dari demos (rakyat), berarti suara mayoritas adalah kebenaran. Rakyatlah pemimpin. Sedangkan kratos yang juga berasal dari bahasa Yunani berarti pemerintah. Demokrasi kontemporer mengalami perubahan yang begitu mendasar. Rakyat dan elit pemerintah makin dijauhkan.

Terjadi semacam migrasi besar. Demokrasi diramaikan dengan pesta pora, huru-hara dan kekacauan di antara sesame politisi. Memang sejak dari tafsir demokrasi tak terasa mulai bergeser. 

Demokrasi kini menjadi dari rakyat oleh dan untuk kaum pemilik modal. Bahkan, demokrasi di kurung dalam ruang sempit. Kecenderungan demokrasi dijadikan nilai tukar untuk kepentingan penguasa.

Ketika pemerintah pandai merawat demokrasi, rakyat akan ikut memperkuat demokrasi. Pemerintah jangan diam menyaksikan kematian demokrasi dan kepunahannya. Bagaimana ke depan demokrasi kuat, lebih maju, terbebas dari ancaman, harus dibarengi dengan edukasi demokrasi yang intens.

Dalam buku yang ditulis Plato, Socrates menunjukkan kekurangan demokrasi dengan membandingkannya dengan kapal. Kalau kau sedang berlayar dengan kapal, siapa yang lebih baik memimpin kapal itu?. Bolehkah semua kru diberi hak memimpin?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun