Mohon tunggu...
Bunga Arista Rahayu
Bunga Arista Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Mercu Buana

NIM: 42321010028_Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak_Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

K14_Determinan Korupsi di Negara Berkembang

4 Desember 2022   00:14 Diperbarui: 4 Desember 2022   00:17 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

dokpri
dokpri

Model persamaan ekonometrika

Menurut transparensy International CPI 2006, Islandia, Finlandia Baru dan Selandia Baru merupakan negara yang dianggap paling tidak korup karena skor CPI mereka 1/163. Kemudian kabupaten yang paling tidak korup yaitu:

  • Haiti (163/163)
  • Guinea (160/163)
  • Irak (160/163)
  • Myanmar (160/163)

Negara yang punya tingkat demokrasi yang tinggi, tingkat kebebasan ekonomi tinggi, kebebasan pers, dan integrasi ekonomi adalah negara yang paling tidak korup. Berikut hubungan dari korupsi dengan segala faktor ekonomi (kebebasan ekonomi, pendapatan rata-rata, globalisasi, tingkat pendidikan dan distribusi pendapatan dalam diagram berikut:

dokpri
dokpri

Hasil Penelitan

Selama penilaian, diterapkan Uji Heteroskedastisitas Putih untuk memeriksa Heteroskedastisitas masalah yang dapat mungkin muncul karena data cross sectional. Dalam beberapa kasus, ditemukan signifikan F-Statistic yang memperlihatkan adanya masalah Heteroskedatisitas, untuk menghilangkan masalah tersebut, menggunakan Standar Konsisten Heteroskedatisitas Putih dan Newey-West HAC Standart Errors and Covariance untuk menghilangkan masalah. Dalam tes diagnostik lainnya digunakan Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test untuk memeriksa spesifikasi model dan serial autokorelasi. Nilai F-stat menunjukkan tidak ada masalah.

Di dalam model non ekonomi, diperkirakan dengan 4 persamaan yaitu untuk faktor non ekonomi, kebebasan pers, demokrasi dan agama yang pengaruhi tingkat persepsi korupsi. Semua hasil persamaan tersebut menunjukkan bahwa sosio-politik dan norma agama sangat lemah di negara berkembang serta tidak mampu pengaruhi tingkat korupsi. Kebebasan pers telah mendalami perilaku korup yang terkutuk secara sosial. Maka peningkatan pers kebebasan bisa mengurangi tingkat korupsi. Tujuan empiris ini didukung oleh temuan dari Lederman dan Brunetti-Weder.

Interprestasi Hasil

Setelah menggabungkan determinan ekonomi dan non ekonomi, hasilnya hampir sama dengan dua model yang sebelumnya. Kontribusi faktor ekonomi lebih banyak dibanding dengan faktor non ekonomi dalam mengurangi tingkat korupsi pada negara berkembang.

Simpulan dan Saran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun