Mohon tunggu...
Ernita Desyanti
Ernita Desyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bundoku

Hanya Seorang Insan Sederhana.. namun ada..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang..

27 Desember 2016   13:37 Diperbarui: 27 Desember 2016   14:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala alam tergoncang

Ada gersang disana sini

Dedaunan terkulai layu

Bunga-bungapun enggan bermekaran

Burung-burung berdendang kikuk

Dan mentaripun tiada menampak taringnya

Tlah goyah keangkuhan siraja siang..kini

Itulah bentuk kekuasaan-Nya

 

Kala bumi menjerit

Ada berita duka menggelegar

Yang mampu menggugah nurani

Menggema ke seantero jagad raya

Menggeritikkan seisi dunia

Tentang kelaparan

Tentang kemiskinan

Tentang kemelaratan

Tentang peperangan

Tentang kematian

Dan tentang cita yang terpendam

Semua itulah mode kekuasaan-Nya

 

Kala denyut nadi terpana

Ada seonggok tawa diujung gang..disana

Canda riang sambil berpesta pora

Sementara diujung gang yang lainnya

Ada titik-titik tangis..mengahukan hati

Derai senyum air mata

Menyayat sisela hingar bingar suasana

Sedangkan diujung gang yang berbeda

Ada tawa halilintar menggelepar

Manusia-manusia tampak berlarian

Keajaibanpun datang bertamu

Disela riuh keadaan yang tercipta tiba-tiba

Namun, apa yang dicarinya?

Apakah yang mereka kejar?

Kemanakah mereka harusnya datang?

Hanya Dia-lah Yang Maha Mengetahui

 

Oh,

Tetes demi tetes hujan menghantarkan kesejukan

Dan semuanya berubah seketika

Kembali kita pada kekuasaan-Nya

 

Daun-daun kembali menunjukkan sejuk hijaunya

Bunga-bunga mekar dan mewangi..berseri

Burung-burungpun berceloteh riang

Tiada kikuk lagi

Mentaripun kembali memberi kehangatannya

Untuk seisi alam

Bumi menjadi indah..permai

Dan aman sentosa..selaras

 

Namun, akan ada suatu masa

Tentang..

..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun