Kala alam tergoncang
Ada gersang disana sini
Dedaunan terkulai layu
Bunga-bungapun enggan bermekaran
Burung-burung berdendang kikuk
Dan mentaripun tiada menampak taringnya
Tlah goyah keangkuhan siraja siang..kini
Itulah bentuk kekuasaan-Nya
Â
Kala bumi menjerit
Ada berita duka menggelegar
Yang mampu menggugah nurani
Menggema ke seantero jagad raya
Menggeritikkan seisi dunia
Tentang kelaparan
Tentang kemiskinan
Tentang kemelaratan
Tentang peperangan
Tentang kematian
Dan tentang cita yang terpendam
Semua itulah mode kekuasaan-Nya
Â
Kala denyut nadi terpana
Ada seonggok tawa diujung gang..disana
Canda riang sambil berpesta pora
Sementara diujung gang yang lainnya
Ada titik-titik tangis..mengahukan hati
Derai senyum air mata
Menyayat sisela hingar bingar suasana
Sedangkan diujung gang yang berbeda
Ada tawa halilintar menggelepar
Manusia-manusia tampak berlarian
Keajaibanpun datang bertamu
Disela riuh keadaan yang tercipta tiba-tiba
Namun, apa yang dicarinya?
Apakah yang mereka kejar?
Kemanakah mereka harusnya datang?
Hanya Dia-lah Yang Maha Mengetahui
Â
Oh,
Tetes demi tetes hujan menghantarkan kesejukan
Dan semuanya berubah seketika
Kembali kita pada kekuasaan-Nya
Â
Daun-daun kembali menunjukkan sejuk hijaunya
Bunga-bunga mekar dan mewangi..berseri
Burung-burungpun berceloteh riang
Tiada kikuk lagi
Mentaripun kembali memberi kehangatannya
Untuk seisi alam
Bumi menjadi indah..permai
Dan aman sentosa..selaras
Â
Namun, akan ada suatu masa
Tentang..
..