Mohon tunggu...
Budiono
Budiono Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Selamat membaca tulisan saya.

Subscribe channel YouTube saya: Berbudi TV

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Lembur

20 Maret 2018   18:15 Diperbarui: 21 Maret 2018   22:07 1453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerja harus diatur

Asal semangat tak luntur

Jangan sampai kepalang lembur

Mungkin sudah nasib diatur-atur

Lembur, oh lembur

Nasi sudah menjadi bubur

Tak dapat mengelak dari lembur

Jikalau pekerjaan tak lagi teratur

Seperti apa itu lembur 

Tak ubahnya menggali sumur

Atau menggali kubur

Tak semudah menangkap ubur-ubur

Lembur, oh lembur 

Sungguh tidak bisa kabur 

Dari kewajiban yang telah membaur

Tak boleh kah jika diulur?

Memang harus lembur

Jangan seperti bocah tercebur

Lupa diri lalu kabur

Jangan lupakan tugas di tutur

Perintah untuk lembur

Memang tak ubahnya seperti guntur

Buat pikiran menjadi futur

Harapan rehat pun menjadi hancur

Manusia bukanlah lemur

Sekali-kali memanglah harus lembur

Walaupun benak menghitam bagai semur

Semua tugas harus didaur

Ingin rasa hati mendengar ombak berdebur

Namun hasrat harus dikubur

Lagi-lagi harus lembur

Jangan sampai terus begini sampai raga dikubur

Ingin rasanya vakansi di Batur

Sambil bersantai dibalur lulur

Namun lagi-lagi harus lembur 

Bos, kapan saya bisa libur? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun