Mohon tunggu...
Budiman Hakim
Budiman Hakim Mohon Tunggu... Administrasi - Begitulah kira-kira

When haters attack you in social media, ignore them! ignorance is more hurt than response.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dukun Sakti dari Sukamantri

28 September 2017   12:44 Diperbarui: 28 September 2017   18:06 2516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kemah di Sukamantri|Dokumentasi pribadi

"Okay-okay. Lo berdua tenang aja. Kalo gitu yang pergi cuma Budiman dan gue," kata Ewok lalu melanjutkan perkataannya, "Arthur dan Hadi, kalian berdua tetep di sini nemenin Toni dan Berti. Okay?"

"Okay, Boss!" sahut keduanya.

Dengan jantung dag dig dug, saya berjalan sendirian ke arah Toni datang tadi sementara Ewok berjalan ke arah sebaliknya.

Setelah berjalan sekitar 500 M, saya mulai terbiasa dengan kegelapan. Sebetulnya malam tidak terlalu pekat karena saat itu bulan purnama sedang memancarkan cahayanya yang gilang gemilang. Tapi ketika sampai di hutan pinus yang rimbun, sinar bulan terhalang oleh daun pinus membuat suasana cukup gulita. Beberapa kali bulu kuduk saya merinding karena merasa ada enerji aneh yang berada di sekitar saya. Setiap kali merasa merinding, saya berhenti dan membaca ayat kursi. Setelah hati cukup tenang, saya menengok ke segala arah dan tidak menemukan apapun di sana lalu rasa merinding pun lenyap.

Beberapa kali bulu kuduk merinding namun tetap saja saya tidak menemukan apa-apa. Dulu saya punya teman seorang pendaki gunung senior. Dia sering berkata bahwa ketika kita merinding, itu artinya ada makhluk halus yang ketakutan karena kita memasuki wilayahnya. Jadi rasa merinding itu bukan berarti kita takut tapi signal bahwa ada enerji asing berada di sekitar kita. Yang takut makhluk halusnya, bukan kita. Menarik ya pemahamannya. Pemahaman itulah yang membuat saya selalu tabah untuk berhadapan dengan makhluk dari dimensi berbeda ini.

Setelah berjalan sekitar 1 Km, saya memutuskan untuk kembali ke base camp. Sesampainya di api unggun, Ewok sudah sampai di sana. Di sisi api unggun, saya melihat Toni dan Berti sedang sholat isya berjamaah. Toni yang jadi imam dan Berti menjadi makmum. Toni membaca ayat kursi dengan suara yang sangat lantang. Sementara Arthur, Ewok dan Hadi yang sedang menjaga mereka tersenyum ke arah saya.

"Aman, Bud?" tanya Ewok.

"Aman, tenteram, gemah ripah loh jinawi," sahut saya sambil menaruh pantat di tanah, "Btw, ini Toni dan Berti tumben sholat? Alhamdulillah deh udah pada insap."

"Raksasa yang setinggi pohon pinus itu yang bikin mereka sholat Hehehehe....." kata Arthur.

Selesai sholat, Berti mengeluarkan sebuah botol dari ranselnya. Pas saya perhatiin ternyata itu sebuah botol whiskey merk Johny Walker, Black label yang masih disegel.

"Heh? Abis sholat kok minum whiskey?" tanya Ewok keheranan bukan main.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun