Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Antisipasi Ini agar Kebahagiaan Lebaran Tak Jadi Kesedihan

3 April 2025   14:08 Diperbarui: 3 April 2025   16:10 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LEBARAN adalah kesempatan bersilaturahmi dengan keluarga, tetangga, sanak saudara, dan hadai tolan. Mengikat persaudaraan diiringi hati bersih, pakaian pantas, ketupat, uang lembaran baru, sirup serta opor dan kawan-kawan.

Namun, di balik kebahagiaan itu menyembul ancaman serangan stroke, sebagai resultan dari beragam faktor yang terjadi di sekitar lebaran. Salah satunya, menyantap berlebihan aneka hidangan lebaran yang cenderung mengandung tinggi lemak, garam, dan gula.

Hampir setiap tahun usai lebaran, satu dua orang sekitar tempat tinggal saya dibawa ke rumah sakit karena stroke. Setidaknya, mengalami gejala serangan otak.

Stroke berbahaya! 

Kementerian Kesehatan RI menyebut, stroke adalah penyebab utama kecacatan dan kematian di Indonesia. Ketika seseorang mendapat serangan stroke, sebanyak 1,9 juta sel otak akan mati (kemkes.go.id).

Orang sekitar harus bertindak cepat, dengan mengupayakan pertolongan medis bagi penderita sesegera mungkin. Itu menyelamatkannya.  Agar tanggap bereaksi, harus mengenali gejala stroke telah menyerang seseorang.

Sedangkan mencegah stroke adalah dengan mengendalikan fakor risiko, antara lain: hipertensi, diabetes, stres, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, pola makan tidak sehat.

Pada dan setelah lebaran beberapa faktor berpotensi meningkatkan risiko stroke. Sebagai antisipasi, upayakan agar menghindari hal-hal di bawah ini.

Pola Makan Tidak Sehat. Menyantap secara berlebihan makanan tinggi lemak, garam, dan gula, serta kurang mengonsumsi masakan berserat (antara lain, sayur dan buah) akan meningkatkan kadar kolesterol, gula dalam darah, dan tekanan darah.

Aktivitas Fisik Kurang. Waktu untuk berolahraga tersedot oleh kegiatan silaturahmi, berlibur, rebahan, dan sebagainya sehingga takada waktu cukup untuk berolahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun