Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Lama Tak Merasakan Soto Padang, Akhirnya Menemukannya di Sini

11 Desember 2023   07:05 Diperbarui: 16 Desember 2023   15:34 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soto Padang dalam mangkuk kertas tahan panas (dokumen pribadi)

Sebelumnya seorang teman mengabarkan, ada festival kuliner pada tanggal 9-10 Desember 2023.

Esok harinya, Sabtu pagi lalu saya siap-siap. Sarapan secukupnya dan minum kopi tanpa gula.

Rencananya jalan kaki dari rumah menempuh perjalanan sejauh kira-kira 3kilometer.

Sengaja berangkat pukul 10 lewat, lebih dari biasanya, agar pas tiba di lokasi pada waktu makan siang.

Di dalam kepala terbayang-terbayang, berburu dan memilih aneka hidangan dari berbagai daerah.


Kurang dari satu jam tiba di lokasi. Terdengar suara musik. Masuk lebih dalam tampak beragam stan makanan, memajang:

  • Gulai paku (pucuk pakis),
  • Lontong pical (pecel),
  • Martabak Kubang,
  • Martabak Mesir,
  • Roti cane kuah kari,
  • Sate Padang,
  • Soto Padang,
  • Bubur kampiun,
  • Lamang bakar.
  • Tapai,
  • Lapek bugih,
  • Dan aneka penganan yang saya lupa lagi namanya.

Satu sudut festival kuliner (dokumen pribadi)
Satu sudut festival kuliner (dokumen pribadi)

Di stan-stan lain juga digelar aneka hidangan: randang, dendeng batokok, aneka gulai, ayam masak lado ijo, dan sebagainya.

Mayoritas masakan khas Bukittinggi. Serupa makanan di rumah makan Padang, tapi tidak persis sama. Mungkin warga Minang lebih bisa menjelaskan perbedaannya.

Yang jelas, bagi saya nasi Kapau lebih terasa enak di lidah. Bukan berkat penyedap buatan, tapi memang bumbunya kuat sehingga sedap betulan.

Ramai sekali pengunjung. Maklum jam makan siang sudah hampir tiba.

Satu sudut festival kuliner (dokumen pribadi)
Satu sudut festival kuliner (dokumen pribadi)

Di satu meja saya berjumpa dengan para tetangga yang berasal dari Sumatra Barat. Berkumpul di satu meja panjang sambil menyantap hidangan.

Setelah berbincang, terinformasi bahwa itu event festival kuliner. Festival kuliner masakan khas Bukittinggi.

Mayoritas stan diisi oleh penjual dari Jakarta. Terlihat papan nama bertuliskan "Masakan khas Bukittinggi, Kapau Raya, Jalan Kramat Jakarta."

Stan masakan khas Bukittinggi (dokumen pribadi)
Stan masakan khas Bukittinggi (dokumen pribadi)

Meskipun meleset dari bayangan, saya tetap menikmati pemandangan antrean pembeli di lapak-lapak.

Juga menyaksikan orang-orang sedang makan di meja-meja tersedia. Lahap betul.

Sekalipun sedikit melenceng dari bayangan semula, mengunjungi Festival Kuliner masakan Bukittinggi tetap memberikan pengalaman berbeda.

Antrean di satu stan (dokumen pribadi)
Antrean di satu stan (dokumen pribadi)

Memandang hidangan serba enak bin lezat membuat jakun naik turun. Cegluk.

Suara-suara sumbang memprovokasi agar mengabaikan hasil lab dan nasihat dokter, untuk sejenak makan makanan sarat kolesterol.

Kemudian saya menurunkan standar. Memesan semangkuk soto Padang tanpa lontong maupun nasi. Tambah sambal saja.

Dalam satu mangkuk kertas tahan panas berisi: bihun/mi putih, dua perkedel seukuran kelereng dipipihkan, beberapa keping daging goreng tipis, kerupuk merah, irisan seledri, dan kuah.

Dengan cepat saya menghabiskan semangkuk soto (volumenya kira-kira separuh mangkuk bakso) yang ditebus dengan harga Rp30 ribu.

Lama sekali tidak merasakan soto Padang. Memang tidak seenak di pasar Pramuka Jakarta Timur yang dulu sering disambangi.

Kendati demikian, saya menikmati rasa soto Padang di Festival masakan khas Bukittinggi di pelataran GOR Pajajaran, Kota Bogor.

Selama ini saya belum menemukan penjual soto semacam itu di Kota Hujan. Barangkali ada pembaca yang mengetahuinya?

Karena belum terasa nendang di perut, rasanya ingin makan nasi gulai kepala kakap. Atau nasi randang sambal lado ijo. Atau.....

Ah, lupakan! Akhirnya saya memesan martabak Kubang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun