Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengaruh Kenaikan Cukai terhadap Penurunan Konsumsi Rokok

5 November 2022   07:18 Diperbarui: 5 November 2022   09:55 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam pemancingan (dokumen pribadi)

Tahu sih jika merokok dapat mengganggu kesehatan. Seperti, antara lain: mengurangi kebugaran, meningkatkan risiko terkena kanker, menyebabkan penyakit jantung, berefek negatif terhadap kesuburan, mengurangi kelenturan otot.

Sekali waktu saya berhasil menghentikan kecanduan terhadap rokok selama tiga bulan. 

Awalnya dirawat seminggu di rumah sakit akibat flek di paru-paru. Kata dokter, salah satunya akibat merokok yang diperparah oleh pola hidup yang tidak sehat, misalnya kurang istirahat.

Berat badan turun sepuluh kilo. Setelah keluar dari rumah sakit selera makan tidak langsung pulih. Bau asap rokok pun tercium tidak enak.

Berhasil berhenti. Dari itulah saya berniat tidak akan merokok lagi. 

Berhenti total hanya sampai tiga bulan, yaitu ketika berkumpul bersama teman-teman. Asap mengepul. Terbersit keinginan untuk mencoba karena saya masih ingat betul bagaimana nikmatnya merokok.

Mencoba satu jenis rokok, tidak enak. Merek lain pun demikian. Sampai-sampai seorang teman menyodorkan bermacam rokok merek terkenal. Saya mencoba satu per satu.

Akhirnya satu merek rokok putih mulai cocok di indra pengecap. Maka dari itulah saya mulai merokok dan merokok. Tiada hari tanpa merokok.

Keinginan untuk menghentikan kebiasaan merokok setiap saat muncul, tapi setiap saat itu pula kepulan asap putih menguburkan niat.

Kemudian keinginan menghentikan kebiasaan merokok terkabul. Berhasil berhenti total! Bagaimana caranya?

Dua pekan saya dirawat di rumah sakit. Serangan penyakit kronis telah menghentikan segala-galanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun