Dan menurut Prof. Kacung Marijan, Gibran adalah sosok politisi muda yang memiliki prestasi dan visi. Terbukti dengan berhasil mengalahkan telak lawan politiknya dalam ajang pemilihan wali kota Solo dan berhasil mendapatkan apresiasi masyarakat. Dengan demikian, menjadikan Gibran sebagai Cawapres, Prabowo dapat menarik atensi dari kalangan generasi muda yang mencapai 50 persen warga Indonesia sebagai pemilih potensial di pilpres mendatang. (unair.ac.id -- 30/10/2023)
Jokowi tengah membangun generasi pemimpin
Gibran dianggap sebagai bagian dari dinasti politik Jokowi, yang meliputi adiknya, Kaesang Pangarep, dan menantunya, Bobby Nasution, yang menjadi wali kota Medan.
Tetapi, seperti diketahui, Gibran maju sebagai cawapres dalam Pilpres 2024, bukan tanpa prestasi, bukan hanya karena anak seorang presiden yang masih berkuasa.
Keberhasilan Gibran mendampingi Prabowo dalam memenangkan kontestasi Pilpres 2024 tidak dapat dikatakan sebagai hasil politik dinasti, tetapi lebih tepat sebagai keberhasilan Jokowi dalam membangun generasi pemimpin bangsa.
Generasi pemimpin merujuk pada kelompok orang muda yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Visi Indonesia Emas 2045 yang di dalamnya termasuk rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur memerlukan keberlanjutan kepemimpinan nasional.
Nah, regenerasi kepemimpinan yang dilakukan oleh Jokowi adalah dalam konteks visi Indonesia Emas 2045. Pemimpin nasional ke depan harus memahami visi ini dan berkomitmen untuk mewujudkannya.
Dan Jokowi tidak hanya meregenerasi anak-anaknya, tetapi juga meregenerasi anak muda lain untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Antara lain, hal itu tercermin dari pengangkatan staf khusus Presiden Jokowi dari kalangan milenial.
Staf khusus Presiden Aminudin Ma'ruf, dalam sebuah kesempatan, menyebut kehadiran mereka adalah visi Presiden Jokowi yang sudah memikirkan regenerasi kepemimpinan. Presiden tengah persiapkan regenerasi sosok pemimpin bangsa untuk 10-20 tahun ke depan.