Mohon tunggu...
bucek molen
bucek molen Mohon Tunggu... Konsultan

Pernah tinggal di banyak kota, mencintai beberapa orang, dan menyesali hampir semuanya. Menulis bukan untuk didengar, tapi agar suara-suara dalam kepala tak meledak diam-diam. Tidak sedang mencari pengakuan, hanya menaruh serpihan hidup di tempat yang tidak terlalu ramai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kode-Kode Yang Tak Pernah Di Ajarkan Di Sekolah

30 Agustus 2025   19:08 Diperbarui: 30 Agustus 2025   22:05 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kode-kode dari Medsos by Kasep Photo

Oke, aku siapkan kopi dulu, lalu kita analisa---sama seperti kerjaanku dulu sebagai fraud analyst. Kenapa ada cermin di situ? Dan aku yakin itu bukan kebetulan. Cermin bisa berarti mirroring. Apa yang di-mirroring? 

Outfit yang serba hitam, sepatu yang sama persis, atau mirror your words? Outfit yang senada, sepatu yang sama, lalu ditambah elemen kaca---semua jadi simbol: "kita kompak meski nggak janjian, kita saling jadi cermin tanpa harus berdekatan."

Jadi sebenarnya bukan bicara ke cowok di foto itu, tapi pakai orang ketiga sebagai perantara.

Kenapa Bestie? Itu sepertinya juga ada maksudnya. Kalau semua sudah sama persis, semua orang juga bisa lihat mereka bestie, atau pasangan? Kalau pasangan kan bisa bilang Ayang, Honey, atau Baby.

Bestie ini seperti panggilan samar atau panggilan sayang yang justru lebih dari seorang Bestie?

Ada banyak layer di sini. Lapisan pertama, orang akan lihat cuma bestie. Lapisan satu bisa bikin orang berpikir ia sekadar pamer cowok. Tapi ah, bukan itu inti pesannya. Jadi lapisan kedua diperkuat dengan foto cermin---mirror ke tulisan: "aku baca kamu, aku balas kamu."

Kata #Latepost itu buatku mirror  di tulisan "3 hari untuk selamanya", dan di respon dengan "aku mengingat, aku ada meski momen itu sudah lewat” 

Jadi buatku, kunci sebenarnya itu di kaca. Foto di depan kaca, seolah mau bilang: "Aku lagi jadi cermin, aku pantulkan balik apa yang ada di tulisanmu." Aku refleksikan masa lalu lewat kata-kata, dan dia refleksikan dirinya lewat visual. "Kamu punya tulisan sebagai kenangan, aku punya kaca/foto sebagai balasan. Kita sama-sama main di dunia refleksi."

Dan lucunya, publik akan lihat itu sekadar "foto depan kaca bareng bestie." Tapi buat aku, itu jelas banget mirroring balik ke tulisanku.

Tapi namanya juga analisa---benar atau tidaknya kan kita tidak tahu. Harus divalidasi ke pemberi kode. Sayangnya, aku nggak tahu dia di mana. Mungkin di rumah, mungkin di bukit. Atau karena masih bulan Agustus, mungkin masih di sekitaran Taman Makam Pahlawan. Atau bisa juga, karena ini weekend, dia lagi healing duduk di hotel sambil minum jus jambu. Atau sedang berenang sambil minum cokelat hangat yang disediakan di teko putih, dengan dua gelas putih juga.

Lucunya, aku tidak pernah merasa bosan. Karena entah kenapa, aku lebih suka yang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun