Mohon tunggu...
Btari RembulanSaleema
Btari RembulanSaleema Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka makan es

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Kita

8 September 2022   11:16 Diperbarui: 8 September 2022   12:28 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kita memikirkan penjahat,
kita memikirkan perbuatan yang jahat.

Ketika kita memikirkan penjahat,
kita memikirkan seseorang,
sesuatu, yang keluar untuk mengejar kita.

Ketika kita memikirkan musuh kita,
kita membayangkan malaikat maut.
Kerangka yang terbungkus kebencian dan penderitaan,
dan kita tidak pernah mendengar tawanya.

Kita tidak membiarkan mereka untuk merasa bahagia.

Karena jika kita mendengarnya tertawa, kita mungkin mulai mempercayainya.

Kita mungkin melihat bagaimana ia bisa tersenyum
dan giginya tidak tajam atau berdarah.

Kita akan mungkin akan mulai melihat mereka sebagai diri mereka sendiri.

Ketika kita memikirkan seorang penjahat,
kita membayangkan alur dari sebuah buku cerita, dimana kita adalah pahlawan.

Mengapa kita bisa menjadi manusia?
Mengapa mereka tidak bisa?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun