Ketika kita memikirkan penjahat,
kita memikirkan perbuatan yang jahat.
Ketika kita memikirkan penjahat,
kita memikirkan seseorang,
sesuatu, yang keluar untuk mengejar kita.
Ketika kita memikirkan musuh kita,
kita membayangkan malaikat maut.
Kerangka yang terbungkus kebencian dan penderitaan,
dan kita tidak pernah mendengar tawanya.
Kita tidak membiarkan mereka untuk merasa bahagia.
Karena jika kita mendengarnya tertawa, kita mungkin mulai mempercayainya.
Kita mungkin melihat bagaimana ia bisa tersenyum
dan giginya tidak tajam atau berdarah.
Kita akan mungkin akan mulai melihat mereka sebagai diri mereka sendiri.
Ketika kita memikirkan seorang penjahat,
kita membayangkan alur dari sebuah buku cerita, dimana kita adalah pahlawan.
Mengapa kita bisa menjadi manusia?
Mengapa mereka tidak bisa?