Mohon tunggu...
Pejalan Kaki
Pejalan Kaki Mohon Tunggu... Nelayan - Smurf

Jgn Pernah Menyerah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Persembahan Luka

2 Desember 2020   00:23 Diperbarui: 2 Desember 2020   00:30 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

malam mengarak kenangan di pelataran

bintang-bintang menyuarakan kemerdekaan cinta

desir angin merayu detak jantung 

menegaskan bahwa cinta masih terus bercerita

bersama langkah kaki dan restu dewa-dewi

seorang dalang menggelar sejarah peradaban,

sebuah prasasti yang mungkin abadi

meninggalkan naga yang masih pulas

dan sepasang koi yang berpeluk dengan puas

debog meneguhkan sabda-sabda  penuh tuah

dan lakon bercerita bada tubuh petromaks

tentang Shinta yang meninggalkan Rama

sembunyi pada bayang-bayang duka atau cinta

dan sinden melantunkan syair kerinduan Shinta

do'a mereka bersenandung getar di angkasa

namun kau tak akan mengerti betapa lucunya semesta

rahwana menemukan shinta  yang bergaun duka

bercerita bahwa cinta kadang lebih menyiksa dari luka

di jalanan yang benderang itu tak ada lagi bayangan rama

apa sejatinya Sri Rama, wahai cintaku

kulenyapkan desa itu sebagai bentuk perdamaian dendam dan waktu

tapi tidak dengan luka!

agar kau bahagia di antara dewa-dewi

dan atas kematianmu di antara penduduk desa

apa sejatinya Sri Rama, titisan air mata surga milikmu

sakitlah pada yang Maha Damai, Shinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun