Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen Jogja 1990] Awal Mula Perselisihan

15 November 2018   11:55 Diperbarui: 9 April 2019   00:07 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pixabay.com


"Memangnya siapa kalian ...?" tanya Tono.


Tidak ada jawaban. Mereka hanya saling bertatap mata. Tajam. Masing-masing sudah bersiap-siap dengan serangan selanjutnya. Salah seorang anak tersebut perlahan-lahan menyingsingkan lengan bajunya. Terlihat sebuah tatto bergambar kupu-kupu.


"Ton, mereka anak-anak Butterfly, genk paling disegani di Kota Jogja."


Tono teringat pada anak muda yang menabrak sepeda Sono saat menuju ke alun-alun tadi.


"Dia anak muda yang tadi menabrakmu, Son?"


"Benar, Ton. Dia mau cari masalah lagi."


"Hati-hati, Son! Jangan gegabah kalau tidak ingin masalah ini jadi panjang urusannya. Kita ulur waktu saja sambil menunggu petugas keamanan datang," kata Tono mengingatkan sahabatnya.


"Tapi, Ton ... tanganku sudah gatal ingin menjatuhkan mereka!"


"Ingat pesan kakekmu, Son. Kendalikan emosi dan tetap tenang. Semua bisa diselesaikan dengan kepala dingin."


Setelah memperlihatkan siapa mereka sebenarnya, segera ke dua anak genk tersebut menyerang Sono dan Tono. Salah seorang anak genk itu berlari cepat dan meloncat sambil mengarahkan tendangan kakinya ke Sono. Sono mundur beberapa langkah untuk menghindarinya. Serangan itu disusul dengan pukulan bertubi-tubi ke arah wajah dan perut Sono. Sono berhasil menangkis dan membalasnya dengan sebuah tendangan depan kaki kanannya.


Duaakk ....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun