Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Metamorfosa Cinta

20 Mei 2021   15:44 Diperbarui: 20 Mei 2021   15:47 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi metamorfosa cinta - Photo by Reign Abarintos on Unsplash

dahulu aku dan kau berbatas tembok raksasa

engkau dara pepuja para teruna 

dan aku lelaki tanpa pesona 

apatah daya bersaing dengan mereka

*

perjumpaan di puskesmas bersajaha itu

menyibak selubung netraku

menjalin dua hati jadi satu:

kebaikanmu melampaui pesona raga nan semu

*

kala itu engkau telaten merawat lukaku

mungkin sudah tugasmu, 

namun ada sesuatu

yang hanya engkau dan aku yang tahu

*

aku mundur teratur kala kabar itu sampai telingaku:

pria sempurna itu kan jadi mempelaimu

sesuai amanat ayah ibumu

tapi engkau memilih suara hatimu nan murni: aku

*

jika ada hal tergila di dunia, pastilah itu cinta

seperti si jelita mengasihi si buruk rupa

kisahku dan kisahmu jadi metamorfosa cinta:

mata melihat raga, hati memandang luhur budi

***

20 mei 2021, untuk para teruna-teruni pengarung samudera cinta

[fiksi belaka ^_^] Baca pula: Jogja Bertutur Tanpa Kata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun