Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sudah Tahu Asal Kata Pahlawan? Mengapa Tidak Ada Pahlawati?

10 November 2020   07:25 Diperbarui: 10 November 2020   07:28 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.(KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA)

Alomorf adalah anggota morfem yang sama, yang variasi bentuknya disebabkan pengaruh lingkungan yang dimasukinya. Misal, morfem ber- mempunyai alomorf ber-, be-, dan bel-. 

Sufiks atau akhiran -wan dan -wati memiliki aneka makna. Umpama,

  • orang yang ahli dalam bidang tertentu: ilmuwan, fisikawan, dan sastrawan.
  • orang yang mata pencarian atau pekerjaannya dalam bidang tertentu: wartawan, pustakawan.
  • orang yang memiliki barang atau sifat khusus: dermawan, setiawan.

Kata pahlawan dapat kita golongkan dalam kelompok mana? Kiranya kata pahlawan dapat kita kategorikan dalam kelompok ketiga, yaitu orang yang memiliki sifat khusus.

Menurut KBBI edisi V, seorang pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani.

Penting dicatat, jika kita kembali ke makna dalam bahasa Sanskerta, seorang pahlawan dapat pula bermakna "orang yang berbuah"; "orang yang beruntung"; dan "orang yang berhasil".

Mengapa Tidak Ada Pahlawati?

Salah satu kekhasan kata-kata dengan sufiks -wan, -man, dan -wati adalah bahwa tidak semua kata dapat dilekati sufiks -wati yang merujuk pada gender perempuan. Kata-kata semacam pahlawan dan ilmuwan hanya tersua dalam gender netral atau lelaki. 

Tidak ada kata pahlawati, relawati, dan ilmuwati. Seorang pahlawan yang berjenis kelamin perempuan tidak kita sebut pahlawati. 

dokpri
dokpri
Hal berbeda kita temui dalam pemberian nama diri. Akhiran -wan, -man, dan -wati sangat umum digunakan sebagai nama orang Indonesia. 

Sufiks -man dan -wan merujuk pada gender lelaki. Tokoh dan juga orang biasa memiliki nama Budiman, Kurniawan, Setiawan, Gunawan, Hartawan, dan Sudirman.

Beberapa nama tokoh yang memuat sufiks -wati antara lain Ibu Fatmawati, Ibu Megawati Soekarnoputri, Ibu Rahayu Saraswati, Ibu Suciwati (istri almarhum Munir).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun