Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinduku pada Simbok Pecel di Stasiun Tugu

4 November 2020   15:33 Diperbarui: 4 November 2020   15:35 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbok penjual pecel dalam pincuk - Foto: Kompas via Tribunkaltimtravel

"Pecel, pecel, monggo Mas, monggo Mbak,"

seru Simbok penjual pecel dengan suara serak

beradu dengan riuh rendah Stasiun Tugu yang gundah

kala fajar malu-malu merekah di ufuk merah

*

"Mbok, nyuwun setunggal pincuk, nggih,"

pintaku waktu itu, kala Jogja masih lega

belum dijejali motor dan mobil mahasiswa

dan iklan kos-kosan khusus orang kaya

*

"Nuwun, Mas. Mugi-mugi lancar sekolah

lan benjang-benjang pikantuk garwa sholehah"

Haha...itulah doa tulus Mbok Pecel Stasiun Tugu

setelah kubeli seporsi pecel tiga ribu

puluhan tahun lalu di Jogja nan syahdu

*

Kini Mbok-mbok Pecel tak lagi menebar senyum sapa

telah diganti pramugari-pramugara kereta

dengan senyum ramah yang kadang dipaksa

ah, roda zaman memang kejam, saudara!

*

Aku rindu senyum dan doa Mbok Pecel

pembawa kenangan penuh keindahan

kala Sunan Kalijaga dijamu Ki Gede Pamanahan

menyantap ron ingkang dipun pecel

*

Jogja, oh Jogja: satu kota sejuta makna dan rasa:

Konon katanya, Jogja terbuat dari angkringan,

gudeg, pecel, bakpia, aneka penganan

dan tentu saja: rindu dan kenangan akan mantan

***

fajar November. R.B.

nyuwun setunggal pincuk = beli satu porsi 

benjang-benjang pikantuk garwa sholehah = semoga besok dapat istri saleh

ron ingkang dipun pecel = dedaunan (sayuran) yang direbus dan diperas airnya

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun