Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ini 5 Alasan Mengapa Penulis Perlu Berkomunitas

29 September 2020   06:10 Diperbarui: 29 September 2020   11:21 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pokok gagasan ini terkait dengan gagasan sebelumnya mengenai pengingat setia. Salah satu faedah bergabung dengan komunitas penulis adalah bahwa komunitas akan mengingatkan ketika tulisan kita keliru atau tak tepat.

Sering terjadi, meskipun sudah berusaha menyajikan tulisan yang baik, ada saja kekurangan. Lazim terjadi, kita sudah berupaya lembut dalam menulis tema sensitif, tapi masih saja anggitan kita menyinggung kalangan tertentu.

Nah, komunitas penulis menjadi kritikus tulus yang mengingatkan kita. Kita tentu senang mendapat kritik tulus agar kita memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam menyajikan karya.


5. Memperkuat Kerja Sama dalam Kebaikan

Selain empat keuntungan "duniawi" di atas, ada keuntungan "surgawi" yang ditawarkan komunitas penulis. Saya telah membuktikan sendiri bahwa komunitas penulis memperkuat silaturahmi dan kerja sama dalam kebaikan.

Para penulis umumnya adalah orang-orang yang peduli dan peka.

Tidak mungkin seorang penulis itu tidak peduli dan peka. Setidaknya, seorang penulis itu harus peduli dan peka terhadap perasaannya dan gagasan dalam benaknya. Dari dua hal itulah, lahir karya-karya.

Seorang penulis peka juga akan situasi masyarakat di sekitarnya. Ketika ada bencana, seorang penulis segera akan berusaha bertindak. Meski tak punya uang, penulis pasti akan berusaha mengabarkan berita bencana itu agar bantuan datang.

"Aku tak punya harta, tapi punya pena yang bisa mengubah dunia!"

Kiranya itulah semboyan penulis budiman. Siapa pun dia. Apa pun agama dan kepercayaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun