Detik-detik waktu melaju
penghujung tahun kusambut dengan haru
awal tahun yang akan segera berlalu
telah lahir bayi mungil yang kuberi nama Dalu
*
Dalu anakku lahir tepat tengah malam
satu Maret saat rembulan terang menghempas kelam
pertanda baginya masa depan tak kan suram
*
Malam tahun baru hujan tumpah ruah
kali di belakang rumah membuncah
Daru kudekap dengan gelisah
Suami baru sebulan berpulang ke alam barzah
*
Bergegas kugendong malaikat kecil kebanggaan
menuju balai kelurahan di ujung jalan
tapi sayang, balai pun telah dilanda air bah sialan
*
"Bu Annisa, ikut saya ke gereja di atas sana,"
ajak Pak Yohanes nan bersahaja
yang telah akrab sewindu bertetangga
*
Banjir makin menjadi
tapi aku dan Dalu telah jauh pergi
mencari selamat di malam tahun baru yang pucat pasi
*
"Alhamdulillah", doa syukurkuÂ
"Puji Tuhan, Alleluya", seru tetanggaku
Indahnya saat doa-doa kami menyatu
*
Paginya aku dan ibu-ibu siapkan sarapan ala kadarnya
untuk bapak-bapak dan teruni-teruna
yang semalaman ikut berjaga
*
Daru, mungilku, kini sedang terlelap
Ia belum paham akan peristiwa di malam gelap
saat Allah selamatkan kami dari bah yang menyergap
*
Sabarlah, anakku yang teramat aku cintai
tumbuhlah besar, duhai permata hati
nanti kita cerita tentang banjir ini
fajar Januari 2020
*judul terinspirasi dari novel [dan film] Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (Marcella SP).
Puisi ini terinspirasi kisah nyata di gereja yang menampung para pengungsi aneka agama.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI