Mohon tunggu...
Bob S. Effendi
Bob S. Effendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Konsultan Energi

Konsultan Energi, Pengurus KADIN dan Pokja ESDM KEIN

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pelajaran dari Kebijakan Hijau Jerman bagi Indonesia

14 Mei 2016   23:45 Diperbarui: 16 Mei 2016   20:58 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebijakan Energiewende atau transisi energi ke terbarukan mulai di pertanyakan manfaatnya bagi warga Jerman

Sementara perusahaan Listrik membutuhkan sumber energy primer yang konstan yang dapat menghasilkan Listrik secara stabil dalam jumlah besar, skala GigaWatt. Saat ini pilihannya adalah Batubara, Hydro dan Nuklir. Dalam skala yang lebih kecil ada Geothermal, Diesel dan Gas Alam.

Problemnya adalah karena rendahnya kapasitas energi intermitten tersebut maka, bila sumber intermitten tersebut tidak menghasilkan listrik untuk mempertahankan jaringan maka  operator harus membackup dengan energy fossil.

Bila komponen intermitten masih dalam jumlah kecil di bawah 5% maka tidak akan menimbulkan masalah bila sumber tersebut tidak di backup tetapi ketika sumber tersebut sudah lebih dari 15% dan tersambung ke grid dan grid kehilangan 15% dari kapasitasnya secara fluktuatif maka ini akan menarik jatuh grid dan membuat keekonomian maupun efisiensi grid yang rendah.

Pada akhirnya bertambah besar komponen Intermitten di masuk dalam grid maka bertambah besar pula backup fossil yang perlu di pasang yang akhirnya menyebabkan emisi CO2 juga menjadi tinggi yang artinya premis awal memasang Angin dan Surya untuk menurunkan CO2 tidak tercapai.

emisi-jerman-5738a1e3e422bd7b05c26ef2.jpg
emisi-jerman-5738a1e3e422bd7b05c26ef2.jpg
data-jerman-57390d79b17e612905357a01.jpg
data-jerman-57390d79b17e612905357a01.jpg
Kita cukup melihat perbandingan antara Jerman dan Peracis yang bertentanggaan dengan GDP per kapita hampir sama. Jerman dengan reneweable yang lebib dari 25% menghasilkan emisi CO2 9.11 ton per kapita jauh lebih tinggi dibanding Perancis yang renewablenya hanya 1,3%  memiliki emisi CO2 5.56 ton per kapita. 

Perhatikan mengapa emisi CO2 terendah justru bukan pada negara dengan renewable tertingg ( Jerman) justru kebalikannya. Perbedaannya perhatikan bukan di bauran renewable yang mempengaruhi rendahnya CO2 tetapi di porsi Nuklir Perancis yang hampir 80% + Hydro 11% sementara Jerman Nuclear 15%  + 68% batubara – Faktanya emisi CO2 jerman adalah yang tertinggi di EU,  karena butuh batubara untuk backup angin dan surya.

Banyak orang yang tidak paham langsung berpikir bahwa tambah banyak renewable maka bertambah kurang emisi C02. Hal itu hanya benar bila renewable dapat bekerja dengan kapasitas diatas 60% tetapi kenyataan tidak bisa sehingga harus di backup juga dengan fossil sehingga emisi CO2 menjadi tinggi. 

Dari sini gambaran ini saja sudah sangat jelas, Bila targetnya menurunkan emisi CO2 maka bukan meningkatkan renewable sebesar2nya tetapi kurangi batubara ganti dengan  Nuklir + Hydro.

Untuk pembahasan seputar pemasalahan Energi terbarukan [4] yang lebih detail, silahkan baca tulisan saya terdahulu. "Energi Terbarukan dan Permasalahannya"

Kebijakan Hijau hasilkan Krisis Listrik Jerman.

Setelah bertahun-tahun Jerman memberikan subisidi yang besar kepada energy terbarukan melalui program yang di sebut Energiewende dan Atomgesetz, penenutupan PLTN secara bertahap, pertama dalam 40 tahun sejarah Jerman berada dalam krisis Listrik  [5]. Harga Listrik di Jerman saat ini lebih mahal dari rata-rata Listrik di EU bahkan lebih mahal dari Listrik Jepang.   Harga Listrik Jerman $0,35/ KWh di atas rata-rata EU yang  $0,26 dan yang menarik Perancis $0,19/Kwh jauh di bawah rata-rata EU.

eu-electricity-price-573756aa0f97739f0b6bf853.jpg
eu-electricity-price-573756aa0f97739f0b6bf853.jpg
Energiewende di jerman saat inipun bukan lagi menjadi program yang popular, banyak warga Jerman yang mempertanyakan sebenarnya siapa yang dapat manfaat dari program ini. Foto paling atas mengambarkan poster "Energiewende ???" yang di pasang oleh warga  di gedung DPRD kota2 besar di jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun