Presiden Prabowo Subianto, saat rapat terbatas (ratas) dengan bidang pemberdayaan masyarakat, tanggal 3 Januari 2025, menyampaikan ingin membuat sekolah khusus untuk anak-anak yang tidak mampu, keluarga miskin, dan masih berada di bawah naungan orang tua dibina langsung khusus dalam sekolah rakyat.Â
Sekolah Rakyat merupakan sekolah untuk keluarga miskin, yang hadir memberikan jaminan pendidikan bagi anak yang tidak bisa bersekolah di jalur formal karena keterbatasan.
Untuk menjalankan program Sekolah Rakyat, melalui Kementerian Sosial (Kemensos) akan menggandeng 60.000 guru penggerak untuk di seleksi sebagai bagian dari tim pengajar Sekolah Rakyat.
Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul), juga menyampaikan di depan wartawan di Jakarta, Kamis (13/3/2025), proses seleksi akan dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dasar dan Menengah (Dikdasmen).
Guru Penggerak, Harapan Baru bagi Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2025/2026, dengan target pembangunan Sekolah Rakyat 100 sekolah dalam tiap tahun, yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap sekolah juga akan berisi maksimal 1000 siswa. Dengan menggunakan konsep asrama, berdiri diatas lahan 5-10 hektar.
Sebuah program ambisius, untuk memberikan pendidikan bermutu bagi keluarga miskin di seluruh Indonesia. Tidak dipungkiri, banyak keluarga yang kesulitan menyekolahkan anaknya, karena keterbatasan ekonomi dan sosial.Â
Untuk mensukseskan program ini, pemerintah melalui Kemensos akan menjadikan guru penggerak sebagai pengajar di Sekolah Rakyat. Guru penggerak bukan sekedar pengajar biasa. Mereka adalah agen perubahan yang telah dibekali berbagai keterampilan untuk menciptakan lingkungan belajar yang berpihak pada murid.
Dengan pelatihan yang konprehensif dalam pembelajaran berbasis kompetensi, kepemimpinan, serta inovasi pendidikan, mereka mampu membawa Sekolah Rakyat ke level yang lebih baik.
Jika Guru Penggerak aktif mengajar di Sekolah Rakyat, dampaknya akan sangat besar, antara lain:
1. Pembelajaran yang lebih Inkusif dan Berorientasi pada Murid