Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Penulis

Menjadi penulis adalah menjadi saksi: terhadap diri sendiri, terhadap orang lain, dan terhadap sejarah yang terus bergerak.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kenangan di Balik Jendela

22 Februari 2025   20:41 Diperbarui: 22 Februari 2025   20:41 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cerpen Kenangan di Balik Jendela ( Sumber gambar : destyariesandyda/Akun Dest_a di Pinterest)

"Ibu enggak marah aku tanam pohon baru?" tanya Rina hati-hati.

Sinta menggeleng sambil mengusap pipinya yang basah. "Tidak, Nak. Ini Indah. Seperti cinta Ayahmu yang hidup kembali."

Hari demi hari berlalu. Sinta mulai keluar rumah lebih sering, merawat pohon itu dengan telaten. Ia berbicara padanya, seakan sedang bercakap dengan Ardi. Setiap kali daun baru tumbuh, ia tersenyum; dan saat tunas pertama muncul, ia menangis bahagia.

Di balik jendela yang dulu hanya menjadi saksi luka dan rindu, kini terpancar cahaya harapan. Sinta akhirnya mengerti bahwa mencintai seseorang yang telah pergi bukan berarti berhenti hidup. Cinta sejati adalah ketika kenangan menguatkan langkah, bukan mengikat diri pada masa lalu.

Dan saat pohon jambu itu berbunga untuk pertama kalinya, Sinta berdiri tegak di bawahnya, menutup matanya, dan berbisik lembut ke langit senja :

"Terima kasih, Ardi. Aku akan terus mencintaimu, selamanya."

Sementara itu, di balik jendela, bayangan dua sosok - Sinta dan Ardi - tampak berdiri berdampingan, meski hanya dalam kenangan yang abadi. (*)

Samarinda, 22 Februari 2025
Penulis : Riduannor

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun