Mohon tunggu...
Caryanah Abay
Caryanah Abay Mohon Tunggu... Yo mung ngene iki

No matter how small it is, always wants to be useful to others. Simple woman but like no others. Wanita rumahan, tidak berpendidikan, hanya belajar dari teman, alam dan kebaikan Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengalaman Pertama kali ke Bali

27 Februari 2025   03:06 Diperbarui: 13 Maret 2025   00:07 1999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Tidak salah jika Sanur di kategorikan pantai yang indah. Hamparan pasir keemasan dengan perairan yang tenang. Pantai ini menyediakan area berenang yang aman dan jalur yang indah untuk berjalan jalan.

 Kami menyewa dua sepeda untuk menyusuri keindahan yang ditawarkan sepanjamg Pantai seharga 50k durasi tidak lebih dari 2jam. Dari titik sewa kami menyusuri sampai ke dermaga. 

Setelah sepeda dikebalikan kami mampir ke warung yang ada di area dan mencoba menikmati salah satu kuliner khas Bali tipat  cantok dan rujak kuah pindang.

 Dan malam nya kami datang ke pantai ini kembali untuk menikmati menu seafood sebagai penutup di kunjungan hari pertama di Bali. Sambil menikmati debur ombak pantai Sanur yang begitu syahdu.


Hari kedua Nusa Dua ,Tanjung Benoa dan GWK
Pantai Sanur yang menawarkan cantiknya mentari terbit membuat aku bangun lebih awal, selepas subuh seijin Ria aku bergegas turun untuk berolahraga joging di pantai dengan harapan mendapat moment yang dinanti, senyum manis sang mata dewa.


Ternyata alam begitu muram saat aku membuka pintu bagian belakang hotel yang tembus ke pemukiman warga. Berjalan kurang lebih 10menit langit menitik kan airmata, tidak deras memang. Terpaksa langkah kaki kuputar arah, kembali ke penginapan dan melanjutkan tidur.


Disekitar jam 10 an dari balkon cuaca tampak bersahabat. Kami bersiap setelah mendapat kode dari Novia yang akan segera menjemput ke hotel. Menyewa motor matic selama 4hari dengan tarif 80sehari membawa kami ke tujuan hari  kedua Nusa Dua. 

Tak kalah indah Nusa Dua dimana tempat para elite berada memang mengagumkan. Menyusuri Peninsula Island berasa tidak ingin pergi dari tempat itu kalau bukan karena batas waktu untuk segera mencari tempat sholat dan makan siang.

 Kami meluncur ke arah Tanjung Benoa untuk makan siang dan menuju masjid disana.  Rencana awal di tanjung Benoa kami akan  merasakan sensasi wahana permainan air dengan menaiki banana boats tapi Novia yang awal mula punya rencana malah takut  dengan permainan di air karena tidak bisa berenang. Akhirnya kita hanya makan siang disana dengan menu khas Bali, plecing kangkung dan lain lain. 

Sudah sholat, sudah kenyang ,gas kami lanjut menuju Garuda Wisnu kencana (GWK) dengan tiket masuk 100k. Setelah puas berfotoria di area GWK dan menikmati pertujukan tarian khas kecak khas Bali kamipun segera menuju mushola yang ada untuk menunaikan sholat mahgrib disana. 

Perjalanan pulang ke hotel kami sempatkan untuk mampir ke mall keranjang oleh oleh Bali. Saya membeli kacang khas Bali dan beberapa souvenir berbentuk papan surfing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun