Ramadan tidak hanya mengajarkan kita untuk mampu berpuasa, menahan lapar, menahan nafsu dan dahaga, tapi juga bijak dalam mengelola harta. Dan untuk mencapai tujuan ini, kita perlu menerapkan konsep gaya hidup minimalis dalam mengisi hari-hari selama Ramadan.
Gaya hidup minimalis merujuk kepada sikap berhemat dan tidak boros dalam mempergunakan harta. Dalam hal ini berhemat bukan berarti menahan diri dari mempergunakan harta. Melainkan fokus dalam memaksimalkan kebermanfaatan harta itu sendiri.
Sejalan dengan pengertian ini, gaya hidup minimalis memiliki korelasi dengan nilai-nilai yang diajarkan Ramadan, yakni tentang konsep kesederhanaan dan rasa syukur. Dalam hal ini kita didorong untuk memanfaatkan harta yang ada untuk diimplementasikan sesuai tujuan dari ibadah Ramadan itu sendiri yaitu sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada ALLAH serta menghindari dari menghambur-hamburkan harta demi pemenuhan kesenangan pribadi.
Perlu diketahui bahwa menjalani hidup secara minimalis merupakan perintah Allah yang wajib kita jalankan. Keterangan ini bisa dilihat dalam surat Al A'raf ayat 31.Â
Disana disebutkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk sederhana dalam berpakaian dan konsumsi, tidak berlebih-lebihan. Karena Allah tidak menyukai prilaku berlebih-lebihan.
Selanjutnya, terkait perintah untuk hidup secara minimalis dan implementasinya terhadap nilai-nilai Ramadan, bagaimana Ramadan mengajarkan kita untuk mengaplikasikan gaya hidup minimalis ketika Ramadan ?
Ada beberapa hal yang perlu kita cermati.
1. Anjuran berbuka dengan makanan sederhana.
Salah satu bentuk pelaksanaan gaya hidup minimalis dalam ibadah Ramadan adalah bahwa kita disunahkan berbuka dengan makanan yang sederhana seperti kurma atau air putih. Bukan makanan yang mewah dan super lezat.
Kebiasaan seperti ini telah dicontohkan oleh Nabi. Hal ini bisa kita lihat dari penjelasan hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.