Mohon tunggu...
Bintul Ahmad
Bintul Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tugas Individu KKN-DR Kelompok 150

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Antara Tahsin dan Tahfizh, Mana yang Harus Didahulukan?

17 Agustus 2020   14:01 Diperbarui: 17 Agustus 2020   13:58 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akan tetapi hukum membaca Alquran dengan Tajwid (Tahsin) adalah Fardhu A'in (Kewajiban atas diri sendiri) Sesuai dengan Firman Allah didalam Alquran surah Al-Muzzammil ayat 4, dimana Allah memerintahkan kita untuk membaca Alquran secara Tartil (perlahan-lahan), yang mana maknanya sama dengan Tahsin itu sendiri.

Artinya: "Dan bacalah Al quran itu dengan Tartil (perlahan-lahan)"

Makna Tartil disini sesuai dengan pendapatnya Ali bin Abi Thalib ketika beliau ditanya oleh para sahabat tentang makna Tartil pada Surah Al-Muzzammil ayat 4 tersebut maka beliau mengataan: "Tartil adalah mentajwidkan (mentahsinkan) huruf dan mengetahui tenpat-tempat berhentinya".

Tahfizh? Pasti kita juga sering mendengar istilah ini, sudah tidak asing lagi bukan? Ya, pastinya, bahkan anak kecil pun pasti tau istilah ini, karna sekolah-sekolah Islam swasta sekarang telah menjadikan Tahfizh sebagai pelajaran bidang studi. Alhamdulillah.

Istilah Tahfizh juga berasal dari bahasaa Arab yang mempunyai arti menghafal, menjaga, dan memelihara, sedangkan Tahfizhul Quran memiliki makna proses penghafalan Alquran. Fokus bahasannya itu khusus kepada menghafal dan menjaga hafalan Alquran. Orang yang menghafal Alquran disebut dengan Hafizh. 

Banyak orang yang menganggap sebutan Hafizh itu hanya untuk mereka yang hafal 30 juz Alquran, padahal tidak, sebutan Hafizh Quran itu bukan hanya untuk mereka yang hafal 30 juz, tapi juga bagi setiap orang yang memiliki hafalan Alquran dan menjaganya agar tidak lupa serta megamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, walaupun yang dihafal hanya surah Al-Fatihah misalnya, tetap disebut Hafizh Quran karna dia mempunyai hafalan dan ia menjaganya.


Menghafal Alquran itu mudah, Yaqin lah,  karena didalam Alquran Surah Al-Qamar ayat 17 Allah telah memberikan jaminan mudahnya menghafal Alquran, "Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?". Ayat ini disebutkan 4 kali dengan redaksi yang sama didalam Surah ini.


Dalam kitab Tafsir Al-Wajiz karangan Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Beliau menafsirkan ayat ini "Allah menjelaskan dari yang Nampak pada karunia dan Rahmat-Nya, dimana Dia telah menjadikan Alquran mudah dan ringan, yang Dia turunkan dengan bahasa yang fasih dan sesuai lisan umat manusia, Alquran adalah fasih, terang lagi jelas. Oleh karenanya didapati siapa saja yang berharap Islam dari kalangan orang-orang non Arab, akan faham dari setiap rahasia dan kemudahannya didalamnya.


Nah, jadi sudah cukup jelas penjelasan ayat diatas tentang mudahnya dalam menghafal Alquran karna bahwasanya Allah lah yang sudah memberi jaminan kemudahan dalam mempelajari dan menghafal Alquran itu sendiri, jadi, tunggu apalagi, mari sama-sama kita niatkan untuk menghafal Alquran, tak hanya menghafal, namun mengamalkan kandungan isinya juga ya, Tapi tunggu dulu, sebelum Tahfizh kita harus Tahsin dulu ya...


Jadi, Ada satu kisah tentang seorang Hafizh Quran namun tidak belajar Tahsin sebelum menghafal. Sebut saja si Fulan,  beliau menghafal Alquran disebuah rumah Tahfizh, beliau hafal Alquran dan hampir menyelesaikan hafalannya 30 Juz, namun beliau tidak belajar Tahsin sebelumnya, beliau langsung mulai menghafal Alquran dengan bacaan yang ala kadarnya, sampai akhirnya beliau hampir selesai 30 juz. Dan setelah itu, barulah beliau memutuskan untuk mulai belajar Tahsin (membaguskan bacaan), karna beliau merasa bacaannya kurang bagus dan beliau menyadarinya,. Namun, Beliau mengalami kesulitan, karna memang belajar Tahsin sesudah menghafal itu kesulitannya jadi double, kenapa ? karna beliau sudah terbiasa dengan bacaan yang ala kadarnya tadi, bacaan itu sudah tertanam di memorinya, sudah menyatu dijiwanya, dan sudah berulang-berulang sampai ratusan bahkan ribuan kali dibacanya ketika menghafal dan Muraja'ah. Disitulah kesulitan yang dirasakannya, harus memperbaiki bacaan-bacaan salah yang sudah tersimpan dimemori ingatannya, sangat sulit dan butuh waktu yang lama, tapi yaqinlah Insya Allah pasti tetap bisa diperbaiki, apalagi kalau Allah sudah berkehendak apa pun pasti bisa terjadi, dengan catatan si Fulan tadi memang harus benar-benar belajar dari awal, mempunyai kemauan yang kuat, Istiqamah, serta mencari guru yang bisa mendengarkan bacaan Alqurannya dan membaguskannya, maka dengan izin Allah, perlahan bacaannya akan bagus dan sesuai dengan kaedah Tajwid yang ada.  


Jadi, mana yang mesti didahulukan? Tahsin atau Tahfizh?, Nah, dari kisah diatas dapatkita simpulkan bahwa Tahsin harus didahulukan sebelum Tahfizh, agar bacaan kita sudah menjadi bagus sebelum kita menghafal Alquran, karna kesulitan membaguskan bacaan setelah kita menghafal Alquran akan menjadi 2 kali lipat dari pada kita membaguskan bacaan terlebih dahulu sebelum menghafal Alquran, dan pastinya akan membuat kita jadi mudah dalam proses menghafal Alquran apabila kita sudah Tahsin sebelumnya, dan apabila kita tahu bacaan kita masih banyak salahnya, namun kita tetap menghafal Alquran tanpa mau belajar Tahsin maka setiap kesalahan yang kita buat tersebut akan dihitung sebagai dosa bagi kita, itulah makanya kita mesti belajar Tahsin dahulu sebelum Tahfizh, disamping hukum membaca Alquran dengan Tahsin adalah Fardhu 'Ain,Akan tetapi, kalau sudah terjadi seperti kisah diatas, jangan pesimis dan jangan merasa gak bisa diperbaiki lagi ya, asal ada niat, ikhtiyar, serta kemauan, pasti bisa, Yaqin dan percayalah kepada Allah. Belajar Tahsin itu mudah, kita saja yang terkadang mempersulit, kita sibuk dengan urusan dunia, kita merasa gak sempat, kita malu untuk memulai belajar karna merasa sudah tua atau karena gurunya lebih muda dari kita, hanya gara-gara itu kita tidak mau belajar ilmu tahsin, padahal kita sadar bahwa bacaan kita itu sangat tidak sesuai dengan kaedah ilmu Tajwid, dan lebih memprihatinkannya lagi kita merasa paling benar bacannya, paling merasa tahu semua hukum bacaan Alquran, padahal nyatanya nihil, namun kita tidak merasa terpanggil untuk belajar ilmu Tahsin tersebut, padahal sudah banyak yang mengajak untuk belajar, dizaman sekarang lagi, sudah banyak tersedia program pembelajaran Tahsin, baik secara offline maupun online, namun hati kita masih tetap tidak terpanggil, karna keangkuhan dan kesombongan kita tadi, inilah yang dapat mendatangkan dosa ketika kita membaca Alquran dengan salah-salah, kenapa ? karna kita tau bacaan kita tadi salah tapi kita gak mau belajar, seribu alasan kita berikan setiap kali kita diajak belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun